アプリをダウンロード
25.99% RE: Creator God / Chapter 98: CH.98 Pertarungan Tiada Henti

章 98: CH.98 Pertarungan Tiada Henti

Aku terpaksa menggunakan kekuatan yang dikatakan oleh mereka bertiga itu. Kalau aku tidak memaksakan diri untuk harus melakukan yang terbaik, yang ada orang lain yang akan tersakiti.

"Katakan kepadaku, apa mantranya."

[Ini bukan sihir simpel. Untuk menggunakan sihir ini perlu persiapan yang besar. Menghilanglah dan menjauhlah dari monster itu untuk sementara.]

"Tetapi nanti…."

[Lakukan kalau kau ingin menghentikan monster itu.]

Dengan amat sangat terpaksa aku akhirnya menghilangkan keberadaanku seluruhnya dan terbang menjauh dengan cepat. Aku tidak tahu persiapan macam apa yang harus dilakukan, tetapi kalau mereka menyuruh aku menjauh berarti persiapan yang begitu besar.

[Kami akan memunculkan diri, jangan kaget.]

Setelah aku turun ke atas tanah, mereka bertiga muncul di sekitarku membentuk sebuah lingkaran sihir yang begitu besar. Kenapa harus membentuk lingkaran sihir untuk menggunakan sebuah sihir? Apa mungkin karena kekuatannya terlalu besar untuk ditanggung badanku? Tentu saja, harusnya itu penjelasannya.

"Kami akan melakukan sihir untuk membuat dirimu menjadi seorang dewi. Akan terasa sangat sakit, tahan lah."

"Aku mengerti, akan aku tahan. Lakukan lah."

Sekejap saja saat mereka mengaktifkan lingkaran sihir itu, sebuah cahaya yang menyesuaikan besar lingkaran sihir itu muncul bahkan sampai ke langit. Aku tidak bisa melihat apa pun, dan ini benar-benar sakit!

"Arghhh!! Sakit!! Tetapi aku harus menahannya."

Rasa sakit itu bukan hanya di kulit luar saja, bahkan ini sampai ke bagian dalam tubuhku ini merasakan rasa sakitnya. Ini seperti ditusuk pedang ribuan kali dari segala arah. Rasa sakit yang seperti ini tidak pernah aku alami sama sekali. Dan mungkin tidak akan terjadi di masa depan juga.

"Re: Create A Goddess."

Dengan ditutupnya sihir itu dengan sebuah mantra, maka seluruh cahaya itu langsung terserap masuk ke dalam tubuhku. Begitu semua cahaya sudah masuk, aku merasakan kekuatanku benar-benar melimpah dan percaya diri bahwa aku sanggup melawan monster ular tingkat 10 itu.

"Kami akan kembali ke dalam dirimu. Menangkan lah pertarungan ini."

Mereka bertiga menghilang dari hadapanku. Memang semua yang berhubungan dengan sihir tidak ada masuk akalnya sama sekali. Sekarang aku sudah mempunyai kekuatan untuk melawan monster itu. Entah kekuatan ini setara atau bahkan lebih kuat itu tidak penting. Yang terpenting adalah aku bisa mengalahkan monster itu.

"Kalian sudah melakukan persiapan untukku, tetapi apa yang harus kulakukan untuk bisa menggunakan kekuatan ini?"

[Kau sudah menjadi dewi seutuhnya, cari tahu sendiri kemampuanmu.]

Pertamanya aku tidak mengerti apa yang dimaksud oleh mereka, tetapi semakin aku berpikir semakin aku mengerti dan mengerti, seolah-olah pikiranku terbuka sendiri. Seluruh informasi yang bisa aku dapatkan langsung masuk dan memenuhi isi otakku.

"Kekuatan ini potensialnya tidak terbatas. Kalian berkata aku menjadi dewi kan? Berarti sekarang aku setara dengan kalian?"

[Sudah dari dulu. Hanya saja Kioku kau belum membangkitkan kekuatanmu yang terpendam.]

"Begitu kah? Aku mengerti. Kalau begitu mari kita mulai babak utama dari pertarungan ini."

Kalau aku tadinya menggunakan sihir untuk bisa terbang, aku sekarang menumbuhkan sayap, dua pasang warnya begitu cantik, seperti sayap seorang malaikat. Eh tetapi aku seorang dewi, ah lupakan, pertarungan lebih penting.

Aku melesat ke udara bahkan jauh lebih cepat dibanding aku menggunakan sihirku. Sayap asli memang lebih berguna daripada sayap sihir buatan. Ternyata tidak semuanya harus bergantung kepada sihir. Ya walaupun kekuatan yang aku miliki sekarang ini pun terbentuk karena sihir juga.

"Pertarungan dimulai."

Aku terbang cepat mendekati monster ular itu. Ular itu langsung menyadari kehadiranku, jadi dia langsung menyerangku dengan frontal. Tetapi semua gerakan ular itu yang tadinya terlalu cepat untuk ditangkap mataku sekarang terlihat dengan jelas bahkan terlihat lambat.

Sesuai dengan kata-kata mereka bertiga, seharusnya sihir yang aku pakai itu bernama Re. Sekarang sihir apa yang bisa kupakai dengan sihir Re ini? Hmm, pikir-pikir… ah aku tahu apa yang harus kulakukan.

"ReIgas."

Walau aku tidak pernah menggunakan sihir ini atau mengenali sihir ini, tetapi rasanya sihir ini familiar olehku dan pernah kugunakan. Sihir ini menciptakan badai angin dan es dalam sekejap. Walaupun sihir ini terlihat kuat, tetapi tidak berpengaruh kepada monster yang satu ini. Benar-benar monster yang sulit ditangani.

"Membuat diriku harus melakukan yang terbaik. Memang sekali monster ini."

Aku memikirkan sihir lainnya lagi. Kali ini aku harus menggunakan sihir yang benar-benar efektif untuk bisa melukainya bahkan membunuhnya dengan satu serangan. Umm… seharusnya ini bisa kugunakan untuk melawan monster ini.

"ReJue."

Ratusan bahkan ribuan panah sihir cahaya dan darah yang tiba-tiba tercipta itu langsung menyerang monster itu bertubi-tubi. Kali ini seranganku berhasil, panah itu berhasil melukainya walau bukan luka yang dalam dan bisa membunuhnya. Setidaknya aku bisa melukainya itu sudah bagus.

"Tunggu, luka yang dihasilkan dari seranganku itu menutup dan seperti semua lagi!?"

Mengetahui bahwa walau seranganku bisa melukainya, tetapi aku tidak bisa membunuhnya. Luka yang dihasilkan juga sembuh sempurna. Apa monster ini punya penyembuhan alami? Merepotkan, berarti aku harus membunuhnya dengan sekali serangan. Karena kalau aku melukainya lagi pun akan jadi percuma.

"ReFoa." aku membuat tekanan gravitasi yang ada di sekitar monster itu meningkat berpuluh kali lipat dari tekanan normal.

Ini guna untuk menekan pergerakan yang tidak kuinginkan dari monster itu. Ingat bahwa sihir yang kuat butuh persiapan, aku akan melancarkan serangan sihir yang begitu kuat kali ini. Entah monster itu mati atau tidak, aku hanya bisa meluncurkan serangan saja.

"Tunggu! Tuan putri tunggu!"

Tiba-tiba aku mendengar dari kejauhan suara yang kukenali. Benar saja, itu teman-temanku dan juga kepala sekolah yang menunggangi Erie. Kenapa mereka masih di sini? Bukan kah sudah kusuruh pergi dari tadi? Apakah empat monster penjagaku tidak melakukan apa yang kuperintahkan? Kalau mereka tetap di sini, nyawa mereka akan terancam.

"Erie, bawa mereka pergi. Aku takut sihirku akan melukai mereka."

"Gawk." namun entah kenapa Erie tidak mendengarkan perkataanku.

"Jangan suruh kami pergi. Kami akan membantumu!"

Mereka mendekat kepadaku sedang aku juga berjarak tidak jauh dari monster itu. Aku takut bahwa mereka akan memancing emosi monster ini dan akhirnya dirinya akan lepas kendali dan menyerang mereka. Bagaimana cara membuat mereka pergi dari tempat ini?

"Kami tidak akan biarkan dirimu melawan sendirian. Biarkan kami bantu."

"Bantu apa? Merepoti? Mending tidak usah, monster ini saja bahkan setara denganku yang barusan meningkatkan kekuatanku, apa yang kalian lakukan nantinya hanya akan berujung tidak baik."

Bukannya ingin meremehkan mereka sebenarnya, tetapi aku sendiri pun belum tentu bisa menangani monster ini dengan mudah. Jika aku saja sudah kesulitan melindungi diri sendiri, bagaimana aku bisa melindungi mereka?

"Tidak, Erie, jangan mendekat. Baiklah kalian boleh tinggal, tetapi jangan lah dekat denganku."

Baru saja aku sedang berbicara dengan mereka, ular itu sudah memberontak dan melepaskan diri dari sihir tekanan gravitasiku. Ular ini sangat sulit dikendalikan, aku harus segera menumpas habis dirinya.

"ReQute." kali ini aku membentuk sihir yang tidak menyerang dari luar, tetapi dari dalam.

Menyerang dari luar akan menjadi sia-sia karena bekas luka seranganku akan kembali pulih dalam sekejap. Kelihatannya jika salah satu dari sembilan kepala itu putus pun dia akan tetap hidup dan akan meregenerasi kepalanya. Jadi kalau aku mematikan dirinya dari dalam yaitu mematikan jantungnya, maka aku akan bisa membunuhnya.

Sihir itu langsung saja menelusuri seluruh tubuh monster ular itu. Monster ular itu terlihat sangat kebingungan saat melihat bahwa sihir yang aku pakai masuk dari mulutnya dan tidak menimbulkan rasa sakit apa pun. Tetapi sihir yang sebenarnya baru saja dimulai. Tubuh mungkin masih bisa mentolerir rasa sakit, tetapi bagaimana kalau jantung yang tertusuk?

"Aku akan menyelesaikanmu!!"

Sekilas aku melihat bahwa monster itu mulai tumbang. Tentu saja, jantungnya sudah tertusuk oleh rasa sakit yang tidak pernah dibayangkan. Sihir ini akhirnya berguna. Setelah begitu lama mencari tahu bagaimana mengalahkan monster ini akhirnya aku berhasil.

"Kau menang dariku anak manusia…."

Aku begitu terkejut akan suara itu. Suara itu berasal dari mulut monster ular itu sendiri sebelum akhirnya dia terjatuh ke tanah. Tunggu, karena aku sudah mendapatkan kekuatan seperti ini, bukan kah aku seharusnya bisa menguasai monster ular yang satu ini? Arghh, kenapa tidak terpikirkan olehku hal mungkin saja bisa terjadi.

Walau begitu aku tidak bisa tinggal diam di tempat itu sambil berpikir tanpa henti. Sekarang pilihanku adalah kembali ke teman-temanku dan kepala sekolah. Walau pertarungan ini begitu berbahaya, tetapi akhirnya aku berhasil menang juga.

"Ah tunggu, aku bawa mayatnya."

Tidak lupa aku membawa mayat monster yang belum pernah ada dan tidak akan ada lagi mungkin. Monster tingkat 9 seperti empat monster penjagaku saja sudah termasuk sulit ditemukan apa lagi di tempat hutan ini. Sekarang dengan ini aku mungkin bisa menjadi anggota tingkat SS atau mungkin SSS.

"Kau berhasil tuan putri! Ah tidak, bukan tuan putri, nona dewi."

Mereka sudah menyadari bahwa aku menjadi seorang dewi!? Bagaimana bisa? Bukan kah yang seharusnya tahu adalah hanya aku dan ketiga kepribadianku itu!? Kelihatannya aku berbicara soal dewi pun tidak pernah.

Sekarang bagaimana, aku akan kesulitan menjawab pertanyaan dari mereka. Mendapati tontonan menarik, tentu saja mereka akan penasaran. Mereka pasti akan menggali informasi soal kebenaran yang kusembunyikan.

"Aku tidak suka ditinggikan, ingat? Kita semua sama di akademi ini."

"Itu di akademi, sekarang tidak berlaku.���

Kenapa aku jadi begini, begitu selesai memakai sihir yang begitu kuat, aku langsung mengalami error dalam otakku. Bagaimana aku bahkan tidak bisa menangani masalah kecil seperti ini? Kurasa aku harus melatih diriku lebih lagi.

"Dewi…."

Ahhh tidak, kurasa mereka akan terus begini sampai aku menghentikan mereka total. Sudah menjadi tanggung jawabku aku mengurusi mereka karena aku lah yang membawa mereka semua ke hutan Hieyu ini. Kalau saja tidak ada masalah, semuanya pasti damai.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C98
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン