Ardy ketawa setelah beberapa saat diam sembari memperhatikan reaksi Erza yang sesuai dugaannya, paras manis itu menampilkan wajah syok dengan pelupuknya yang membendung air mata. Rasanya lega dan perih secara bersamaan, Ardy nggak tahu lagi apa jadinya mereka setelah ini, yang terpenting perasaannya udah tersampaikan dan untuk selanjutnya Ardy sama sekali nggak tahu lagi.
Ardy bergerak dan bantu Erza pasang sabuk pengaman karena kelihatannya Erza syok banget sampai nggak gerak di tempatnya. Ardy hela nafas kemudian nyalain mesin mobilnya dan segera keluarin si kendaraan roda empat dari garis parkir. Ini jalan yang dia pilih jadi dia harus terima apapun akibat dari jalan yang akan dia tempuh ini.
Ardy berkendara tanpa satu kata pun keluar dari bibirnya yang biasanya ribut nggak bisa diem itu, perjalanan pun terasa panjang karena kesunyian ini. Setelah sampai di depan pagar rumah Erza, Ardy berhenti dan Erza pun menyudahi lamunannya.