Ibunya menangis dengan berteriak teriak histeris. Riana pun membawa ku pergi menjauh sementara waktu untuk menenangkanku.
Aku benar benar merasa tubuhku panas karena terbakar.
" kamu tenangin diri kamu dulu. Kalau kamu meledak ledak seperti itu, itu hanya memperkeruh suasana. Aku ngerti kamu khawatir sama bu izzy . Tapi disana juga ada mamah nya yang pasti khawatir juga sama anaknya. "
Aku pun mencoba mengatur amarahku
Bisa bisa nya ibunya masih saja menyalahkan ku. Padahal suami izzy jelas jelas yang bersalah. Aku tahu ibunya sangat membenciku . Tapi ini sudah keterlaluan..
Aku akan mencari suami izzy sampai ketemu. Dan aku akan memberinya kenangan yang tidak pernah ia lupakan.
Lihat saja nanti.
Dia sudah berani menyakiti izzy ku..
_________
Aku masih menunggu disini, di sebuah kursi ruang tunggu rumah sakit. Kaki ku masih bergetar menunggu kabar dari izzy. Sudah dua hari lebih ia disini aku ingin melihat keadaanya.