Sejak bertemu Firda di kafe tadi, Kirana memilih untuk mengabaikan ponselnya dan hanya menaruh gawai tersebut di dalam tas. Barulah saat dia sampai rumah dan selesai mandi serta ganti baju, dia ingat dengan ponselnya lagi.
Kirana merebahkan dirinya di kasur, lalu mengecek siapa saja yang menghubunginya malam ini.
Rupanya cukup banyak orang yang menghubungi dirinya, baik melalui pesan singkat maupun telepon. Kirana membuka satu per satu pesan yang belum terbaca, lalu mengetik balasan jika itu perlu.
Pesan dari Mirza menjadi chat terakhir yang dibuka Kirana karena letaknya paling bawah. Begitu dibuka, dia langsung disuguhkan dengan hasil tangkap layar beberapa artikel serta sejumlah tautan menuju artikel terkait.
Kirana refleks bangkit dan duduk lebih tegak dengan bersandar pada tumpukan bantal di ujung ranjangnya. Semua artikel yang dikirimkan Mirza rupanya hanya tentang satu orang, yakni Maria, mantan istri calon suaminya.
Wow, sudah sampai bab 100! Terima kasih untuk semua pembaca yang selalu mengikuti kelanjutan cerita Broken White ^^