Hening membentang kala Arka dan Davira memutuskan untuk mengakhiri kunjungan mereka. Berpamit pada nenek juga Larisa yang mengindahkan kepergian mereka dengan senyum manis yang mengiringi. Banyak kata terimakasih yang terucap dari bibir sang nenek sahabat lamanya, Davira terlalu baik dengan membawakan semua buah tangan itu. Gadis itu hanya tersenyum manis sesaat. Menjawab 'ini-itu' untuk berbasa-basi dengan nenek juga Larisa. Di tempat ini hanya ada mereka berdua sekarang. Tak ada siapapun sebab taman kota dengan komplek tempat tinggal Davira juga Arka akan sepi kalau jam larut akan datang. Pukul sembilan malam lebihnya setengah jarum jam berputar. Hawa dingin semakin kuat menusuk juga kerikan jangkrik sesekali menyela. Hanya ada dua lampu besar yang menerangi keduanya sekarang. Tak ada keramaian yang menyela hanya sesekali pengendara melintas untuk pulang ke peraduannya selepas lelah beraktivitas.