Setelah mandi dan memakai seragam sekolah blazer dan rok hitam, serta dalaman kemeja putih siap untuk berangkat kesekolah nya lagi lagi Nara mendapat teriakan dari sang kakak, yang menggedor pintu kamarnya karena memang gadis itu mengunci kamar nya jika berada di dalam sejak kemarin.
"Lama sekali sih, Nara-ya cepatlah nanti kita kesiangan!"
"Nde sebentar oppa"
Nara sebenarnya malas berangkat bersama sama Eunhyuk lagi, dia juga sedikit tak nyaman karena mimpi basah dan erotis nya semalam, kenapa harus bersama kakaknya itu, oh ini sungguh menyebalkan.
Sambil mengenakan sneakernya buru buru, karena Eunhyuk yang terus menerus tak bosan juga menggedor pintu kamarnya, akhirnya gadis belia ini keluar juga sudah siap dengan pakaian sekolah lengkap nya, dan tas ransel pink nya.
"Sedang apa saja sih kamu di dalam? Kenapa pintu nya sekarang pakai kau kunci segala?"
Eunhyuk memicingkan matanya kesal, dia memperhatikan penampilan gadis itu dengan rambut panjang nya yang hari ini di ikat kuda dan wajah cantiknya yang merona.
"Ayo berangkat! Oppa bilang hampir kesiangan"
"Kamu tak sarapan dulu?"
"Tak usah, aku bisa makan di kantin nanti"
Bagi Nara bisa cepat berada di sekolah nya lebih aman dari di rumahnya sendiri, apalagi saat kedua orang tua nya tak di rumah begini, dia jadi was was jika hanya bersama kakak nya.
Setelah sampai didepan gerbang sekolah gadis cantik belia itu langsung turun dari mobil padahal belum sempat Eunhyuk mengatakan akan menjemputnya nanti sore, jadilah pria itu akhirnya hanya geleng geleng dan menjalankan mobil nya lagi menuju arah kantornya.
"Apa dia tahu soal kejadian semalam?"
Eunhyuk mengigit resah pergelangan tangan nya, tak biasanya sikap Nara bisa secanggung itu padanya, apalagi interaksi mereka jadi makin kaku saja sejak pagi ini.
"Aishh Lee Hyukjae bodoh! Kenapa sih aku tak bisa menahan diri semalam?"
Eunhyuk merutuki dirinya, seharusnya dia hanya mencium bibir gadis belia itu saja semalam, tapi tangan dan bibirnya yang kelewat sialan ini seperti tak ada rem nya, dari mencium di bibir Nara saja, dia malah tergoda mencicipi leher mulus itu yang terlihat menggiurkan karena sedikit berkeringat bahkan menyusu di payudara adik nya.
Namun akhirnya dia makin tak tahan mendaratkan bibirnya juga di payudara menggoda milik adiknya, meski beberapa kali Nara terlihat tidur dengan tak nyaman, setidaknya Eunhyuk bersyukur jika sedang tidur Nara itu seperti orang pingsan, takkan bangun jika hanya di cium dan di raba raba seperti itu.
"Ah jangan jangan aku ketahuan?"
Eunhyuk menggeleng resah, mensugesti diri semua akan tetap seperti sedia kala, dia tak ingin Nara menjauhi nya, meski terpaksa atau tidak Eunhyuk ingin adiknya itu bergantung pada nya dalam kondisi apapun.
*
*
*
Kantor kejaksaan Yongsan- Seoul.
Baru saja masuk ke dalam gedung kantornya dan berencana naik ke lift di lantai lima di mana ruang kerjanya berada, Cho Kyuhyun sudah menegur pria itu menepuk bahu Eunhyuk keras.
"Pagi Hyung, hari ini sepertinya kita akan makin sibuk"
"Ne selamat pagi juga jaksa Cho"
Eunhyuk menggeleng masa bodoh, mengamati surat kabar yang disodorkan Kyuhyun barusan.
"Apa ini?"
"Kasusnya baru di vonis oleh pengadilan kemarin dan berita soal kasus banding Kang Sungjon itu, telah ramai disurat kabar"
Sambil menunggu lift Eunhyuk membaca headline surat kabar itu dan berdecak kesal.
"Lee Donghae? Pantas saja kemarin dia mengatakan padaku, sampai jumpa di sidang banding"
"Mwo?? dia mengatakan itu? Aigoo pengacara ambisius itu sepertinya tak pernah mau di kalahkan Hyung"
Kyuhyun geleng geleng, telah lama dia mendengar sepak terjang Lee Donghae, dan belum sekalipun berkesempatan berada dalam satu ruang sidang dengan pengacara muda itu.
Selama ini Kyuhyun hanya mendengar soal cerita itu dari jaksa jaksa senior di kantornya.
"Aku siap kok menghadapinya, dia mau kemana pun membawa kasus ini tak masalah"
Eunhyuk masuk ke dalam lift, setelah memberikan koran itu lagi pada Kyuhyun.
"Kau harus berhati hati padanya Hyung, dia orang ambisius yang tak mudah menyerah kalah"
"Nde aku tahu, tenang saja jaksa Cho"
Dua sahabat dekat itu terkekeh, saat pintu lift terbuka mereka berpapasan dengan Kim Yesung, Oh Sehun dan detektif polisi yeoja bernama Jung Jina, ada apa tiga petugas kepolisian itu berada di kantor kejaksaan.
"Selamat pagi jaksa Lee dan Jaksa Cho"
"Ne selamat pagi inspektur Kim"
"Kami berencana akan menemui anda berdua pagi ini"
"Eoh benarkah?"
Eunhyuk dan Kyuhyun saling bertatapan heran dan sama sama mengangguk.
*
*
*
*
Ruang kerja jaksa.
"Ini Kasus penjualan gelap wanita ke luar negeri? Aigoo apa itu semacam penyelundupan orang ke luar negeri secara ilegal?"
"Nde pajeo jaksa Lee"
Eunhyuk membaca dokumen kasus itu dengan serius, kaca mata minus terlihat membingkai hidung mancung nya dan saat ini mereka tengah bicara serius bertiga, Eunhyuk, Kyuhyun dan Kim Yesung.
Sebelum nya mereka melakukan meeting tentang kasus baru itu.
"Target kita kali ini adalah seorang penjahat kejam dari Hongkong, rasanya kasus ini sedikit sulit karena orang itu lebih licin dan cerdik daripada Kang Sungjon"
"Wow, jadi dia bukan warga negara Korea selatan?"
"Adiknya yang terlibat dengan kasus ini, menikah dengan seorang wanita warga Korea selatan, dan otomatis Tha XheLin itu tentu saja sering berada di Seoul untuk mencari korban nya"
"Nama nya saja artinya pohon yang besar, sepertinya ini bakal jadi tugas berat?"
"Dia mengimingi pekerjaan dan gaji tinggi pada para gadis cantik dan masih belia di daerah desa pinggiran, dan membawa mereka ke distrik Gangnam, lalu mempekerjakan nya di club malam sebagai wanita penghibur, sebagian lagi dia bawa secara ilegal ke Hongkong dan daratan cina untuk di jual bekerja di rumah pelacuran"
"Astaga, ternyata ada orang sekejam itu?"
Eunhyuk manggut manggut, dia membaca data DPO target kepolisian Yongsang kali ini.
"Dia sering berada di club malam elit di kota ini, dan melakukan. Semacam pesta seks dengan teman teman nya sekaligus menyewa wanita malam"
Yesung berujar sembari mengusap wajah tampan nya resah.
"Ah begitu------"
Kyuhyun mengangguk, belum paham kenapa tiba tiba inspektur polisi itu berkata begitu.
"Kepala kejaksaan Choi meminta saya memilih jaksa tangguh dari sini untuk membantu menyelesaikan kasus ini dan saya langsung memilih anda berdua"
"Eum tak masalah, saya bersedia sepertinya kasus ini cukup menarik dan menantang"
"Nde saya bersedia juga bergabung membantu pihak kepolisian, untuk menangani kasus ini"
Kyuhyun terkekeh dengan seringaian rekan kerja nya, dan Yesung langsung menatap serius dua jaksa muda itu.
"Jadi dalam minggu ini kita akan segera bergerak, dia akan melakukan pesta seks itu sabtu malam di sebuah club malam elit yang selama ini menjadi markasnya, jadi siapa di antara anda berdua yang bersedia menyamar untuk hadir di pesta seks itu?"
"Ah menyamar ya? sepertinya----"
"MWO?? KAMI??"
Kim Yesung hampir terjengkang saking kagetnya, karena teriakan keras dan histeris dua jaksa muda itu, ada ada saja hanya pesta seks saja kenapa bisa sekaget itu?
"Yak kenapa harus memilih kami sih!?"
Eunhyuk masih berteriak kaget karena merinding, mendengar akan berada di tempat terkutuk seperti itu.
"Aigoo, meskipun aku suka wanita tapi aku tak pernah sekalipun berada di pesta seks, ya tuhan"
Seakan berdoa Kyuhyun mengusap wajah tampan nya frustasi berharap jangan dia yang berada di sana.
"Kepala kejaksaan Choi Siwon meminta saya memilih salah satu, di antara anda berdua Jaksa Cho"
"Inspektur Kim, seharusnya dia berpikir dulu sebelum mengirim salah satu dari kami, oh shit apa alasan nya dia meminta salah satu dari kami menjadi umpan? Kenapa bukan dia saja yang menyamar?"
Eunhyuk geram juga dengan Choi Siwon, kenapa suka sekali membuatnya sibuk dan ini malah dia harus menghadiri pesta seks, astaga?
"Kebanyakan jaksa di sini telah menikah dan punya istri, karena tugas ini sangat riskan jadi hanya anda berdua yang cocok karena masih lajang, dan prestasi kerja juga bagus"
"Mwo?? Alasan yang aneh, andwe saya tak mau, cari saja orang lain"
Kyuhyun juga buru buru menggeleng menolak, begitu Eunhyuk mencicit kesal.
"Hanya salah satu kok, yang lain bersama saya dan petugas polisi lain nya mengawasi di dekat lokasi"
"Aish jinjja! Cho Kyuhyun kau saja yang menyamar, bukankah kau suka di tempat yang banyak wanita cantik dan seksi nya"
"Mwo!!? gak mau! Enak saja, aku tak sudi di sana, di suruh meniduri wanita malam, huh selama ini aku menjaga asetku dengan baik kok, bisa gawat jika Min Rin tahu"
"Aset kepalamu!! Bukankah kamu yang paling suka mengobral -burung mu itu untuk meniduri wanita cantik? Kau saja yang menyamar!"
"Huh jika aku meniduri wanita, itu harus berstatus pacar atau teman kencanku, bukan wanita pelacur Hyung, aigoo aku tak sudi di sana!"
"Pokok nya, Aku juga tak sudi berada di sana"
Yesung beralih menatap Eunhyuk lagi setelah menatap Kyuhyun, seakan dia seperti orang bodoh yang menjadi penonton adu mulut dua jaksa tampan itu.
"Lalu siapa yang ke sana?! Huh karena kau lebih muda harus mau mengalah dari Hyung-mu ini"
"Enak saja, Lee Hyukjae kau itu kan lebih tua dariku, jadi kau saja yang pergi! Kau kan lebih pengalaman"
"Tidak!! Kau saja Cho----"
"Kau---"
"Kau saja-----"
"Kau!!"
"Stop stop !!.....berhenti kalian bertengkar!!!"
Yesung berteriak, meremas kepala besar nya, telinga nya panas dan wajah nya merah, sejak tadi melongo bodoh menjadi penonton perdebatan dua jaksa tampan itu,.seketika dua jaksa itu langsung diam karena sadar dengan tingkah bodoh mereka.
"kalian melakukan undian batu gunting kertas saja, yang kalah pergilah ke sana"
Yesung berujar frustasi dengan lirih.
"Apa?!?!?"
"Yakk kok sampai pakai di undi segala sih?"
Kyuhyun mengacak acak rambut hitam nya melirik Eunhyuk dengan frustasi, semua juga tahu dia sering kalah jika di suruh suit begini.
Contohnya seperti kejadian dua tahun lalu saat Kyuhyun, Eunhyuk dan Kim Heecul berada di penggerbekan pembunuh seorang mucikari, bukan nya mereka segera masuk untuk menyelamatkan si pria pembunuh kekasih mucikari itu yang berusaha bunuh diri dengan gantung diri.
Malah di depan pintu kamar ruangan tiga jaksa tampan, sekaligus aneh itu, malah melakukan undian batu gunting kertas yang alhasil karena Kyuhyun kalah dia harus masuk duluan, menutupi mayat telanjang si pelacur yang tergeletak di lantai, setelah di bunuh oleh si pria, yang tengah berusaha bunuh diri juga dengan tali tambang.
"Aduhh semoga saja bukan aku yang kalah"
Kyuhyun terus menunjukkan wajah fustasi dan cemasnya, bahkan saat mereka bertiga keluar dari ruang untuk berunding tadi dan bertemu dengan Jung Jina yang membagikan cup kopi untuk atasan nya, dan dua jaksa muda itu, wajah Eunhyuk dan Kyuhyun terlihat mirip pakaian yang belum di cuci.
"Inpektur apa sudah ada kesepakatan baik dengan mereka?"
Jung Jina berbisik pada atasan nya, dan menatap gusar wajah Eunhyuk yang tegang.
"Akan di lakukan undian setelah makan siang nanti"
"Eoh undian?"
"Mereka semua menolak, seperti dugaan mu"
Yesung terkekeh, menyesap kopi panas Americano nya.
"Huh tak profesional sama sekali, saya saja bersedia, ini kan demi harga diri para wanita agar tak terus terusan di jadikan budak pemuas nafsu bajingan seperti mereka"
"Detektif Jung? Jadi kamu juga----"
"Iya....saya akan menyamar langsung bersama salah satu dari anda berdua di acara pesta seks itu, kita harus bergerak cepat untuk mendapatkan informasi dan menjebak dia agar melakukan transaksi dengan kita nanti"
"HAHHH APA!!??"