Akhirnya apa yang mereka lakukan pun membuahkan hasil, Alfiz dan Yashelino tersenyum menatap sekeliling Apartemen yang sudah kembali rapi dan bersih, tentunya nyaman sehingga membuat seseorang yang berada di hadapannya saat ini menghela nafas seketika.
"Gila, rapih banget 'kan?" ujar Alfiz yang saat ini berdecak kagum. "Padahal ekspektasi gue nggak tinggi begini."
Yashelino yang mendengarnya pun langsung terkekeh dengan kedua tangannya yang saat ini melipat di dada.
"Lo mau kemana?" tanyanya kepada sahabatnya tersebut, sedangkan Alfiz yang mendengarnya saat ini mengerutkan keningnya seketika. "Sebagai ucapan terima kasih gue karena lo udah bantuin gue beres-beres, jadi gue mau traktir lo makan sebelum pulang."
"Nggak usah," ujar Alfiz dengan senyuman manisnya itu. "Gue ikhlas, kok, bantuin lo kaya gini."
Akan tetapi Yashelino kembali menggelengkan kepalanya sehingga membuat Alfiz yang melihatnya pun menghela nafas.
"Gue pengen," balasnya. "Jadi lo nggak boleh nolak."