Walaupun sejak beberapa menit yang lalu Hana tahu kedatangannya tidak terlihat, namun di mataya pembicaraan dan oerdebatan kecil an manis milik Hana dan neneknya terlihat begitu jelas dan kentara.
Dia benci, menarik diri karena kedatangannya tidka terlihat atau bahkan lebih dari itu yang membuat Tana benci sesuatu yang terlihat sangat jelas pada satu titik.
Lain-lain dari itu.
"Eh, Tana." Suara itu yang sadar pertama kali, bukan neneknya melainkan Hana yang menyadsri sejak tadi Tana menatapnya dengan tataoan tajam. Hana beridir agak jauh untuk mencuci beberapa sayuran yang sudsh mereka (orang dewasa) bersihkan, mata tajam Tana menatap pada neneknya sekarang.
"Apa nenek mulai melupakanku?" tanya balik Tana dengan berjalan mendekat pada neneknya dsn memeluk kakinya matena pendek dan tingginya Tana sama sekalo tidak bisa dikonfimasi sama sekali. "Apa cucu nenek merasa seperti itu?" tanya balik mama Aldi membuat anaknya menjadi sedikit dominan pada satu titik yang berbeda.