Kania mendapat tugas menganalisis semua rekan bisnisnya yang menurut Kania memiliki peluang besar untuk membunuh kakaknya.
Kania membaca dari segi visi misi, lanjut pada sekripsi, informasi lengkap dan sebagainya. Hampir seratus limabelas juga Kania tidak mendapatkan apapun sama sekali, ini melelahkan, juga merepotkan.
Sangat tidak membangun juga jika Kania hanya duduk diam di kursi perusahaan dady nya untuk menganalisis.
Kania bukan wanita yang akan diam saja, dia bukan wanita yang harus menerima segalanya dengan cepat. Kania butuh pekerjaan setidaknya yang memiliki jam kerja sama dengan masa kuliahnya.
Kenapa harus?
Kania mudah bosan.
"Nona, ada yang bisa--"
"Apa kau membutuhkan bantuanku? Bisakah kau memberiku pekerjaan seperti dady memberikan padaku? Aku tidak suka, aku tidak nyaman, dan aku tidak terbiasa."
VIP.