"Jadi, bisakah ayah datang ke sini demi calon anakku?" tanya Iqbal yang sangat ragu menanyakan pada ayahnya yang sudah dia tahu jika dbeliau sangat sibuk.
"Tidak." Ayah Iqbal terkesan tegas dan tidak tanggung-tanggu, saat dia tidak bisa dia tidak akan melakujannya. "Bukankah bunda sudah datang? Kenaoa harus ayah juga? Kamu tahu di sini sedang repot kan Iqbal? Kenapa kamu justru memia ayah untuk datang?"
"Apakah bunda saja tidak cukup? Jangan mengada-ngada." Iqbal menghela nafasnya berat, dia dangat tahu jika ayahnya anak menolaknya. Dia baru saja menjemput bunda yang baru datang dua jam yang lalu.
Dirinya sedsng sibuk mengurus perusaan pusat dan di bantu oleh ayahnya di Jerman. Hanya daja istirnya sedang sibuk, untungnya mrmang ada Jihan.
Hanya saja.
"Aku tidak mengada-ngada. Aku sudah mengatakan pada bunda. Bunda tidak keberatan, dan ku pikir juga tidak masalah sama sekali untukku mengatakan hal ini pada ayah."
Hallo, selamat membaca dimalam hari