"Sudalah."
"Percuma menyalahkan orang lain, sayang," ucap Criss yang sedang menenangkan pacarnya yang sedang dalam mode kemarahannya.
"Karena, kamu tidak bisa mengubah segalanya." Criss mengelus puncak kepala pacarnya lembut, sekarang Kania baru saja lulus S2 dengan predikatnya.
"Baiklah, kota rayakan saja agar lebih seru," lanjut Criss membujuk Kania memutar bola matanya malas. "Apa aku salah Criss? Kakakku meninggal, dan aku harus diam-diam saja?"
"Apa kamu pikir aku segila itu?" tanya balik Kania pada Criss yang selalu kematian Tania darinya dan terus-terusan membuat Kania untuk melupakannya.
"Apa kamu ikut andil dalam kematian kakakku?" tanya Kania dengan pertanyaan gila untuk pacarnya, Criss tertawa kecil. Menggelengkan kepalanya pelan dan memilih tidak kembali berbicara.
"Selamat atas kelulusanmu. Aku bangga padamu sayang," ucap Criss memberikan buket bunga besar dan mencium kening pacarnya berjalan meninggalkan Kania seorang diri saja.
Perkenalan dulu ya kak sama situasinya