"Apa lo bilang?!" marah Kania begitu Criss mengatakan untuk ikut padanya ke Vietnam setelah sekian lama dan beberapa bulan dirinya mempertaruhkan hidup dan nyawanya hanya untuk Iqbal.
Cih.
Sialan, tidak ada yang lebih sering dan serius mendapatkan apapun lebih dari Kania mendapatkan sesuatu.
Kania memperyaruhkan segalanya demi, Iqbal, perjuangannya, waktunya, kakaknya, keluarganya, apa-apaan orang sialan ini.
"Iya, apa lo mau hidup bahagia? Bukan gini caranya," jelas Criss dengan tegas lagi, Kania memutar bola matanya malas. "Jangan mengajari gue, kita sudah saling dewasa sekarang, tahu yang mana yang harus diambil, bisa didapatkan dan tidak bisa kita dapatkan,"
"Saran gue, mulailah dengan urusan kita masing-masing. Bukankah masalah dan hubungan kita masing-masing sudah selesai sejak dulu? Kenapa baru sekarang lo memikirkannya? Maksud gue, mengusahakan sesuatu," kesal Kania begitu sadar dimana Criss tidak menyukai sesuatu namun mengusahakannya dengan sangat berlebihan.
Saya sangat mengatakan banyak-banyak terimakasih buat kakak yang masih siap baca sampai detik ini