Tania merasa sangat lega, setelah semuanya sudah terselesaikan dengan baik, dengan apa yang dia alami dengan sangat terbuka setidaknya Tania menjelaskan semuanya. Tidak untuk bayinya, melainkam rasa khawatir dan ketakutannya selama ini.
Sejak saat Tania berbicara pada momy nya, Tania tidak bisa mengatakan semuanya, lebih dari itu semuanya hanya tipuan atau memberi batas wajar. Namun entah darimana Tania benar-benar mengatakan apa yang dia rasakan, ekspresikan dan dapatkan pada mama Tania.
Tamia sekarang sedang di rumahnya, Aldi mengantarnya sampai depan gerbang rumahnya dan langsung berangkat pergi ke kantornya.
(Chapter sebelum Aldi dibanding-bandingkan oleh papa nya dengan Bastian.)
(Permainan chapter seperti biasanya.)
Dia menghela nafasnya berat, tidak banyak bicara dan hanya meregangkah tubuhnya. Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Tania yang mendengar menjawabnya dengan teriakan. "Masuk!" Tania memberi jawaban, momy Tania masuk dengan membawa susu hangat untuk anaknnya.
Minta pengertiannya ya kak...