(Author POV)
Abela dan Adel
Sebaik-baiknya mencintai adalah belajar untuk melupakan, Apakah bisa? saat hati sudah teracuni oleh banyaknya penyesalan dan dendam?
Daun-daun yang berguguran menciptakan rasa aneh yang menggetarkan mata, Jika bukan padamu aku taruh perasaanku, lalu pada siapa lagi?. Sebab cinta dan kasih sayang, hanya sebuah perasaan semu yang tidak bisa di jelaskan.
Adel memandang taman indah di depannya, dia kira dirinya masih bisa bertemu dengan Ibunya lagi pagi ini. Namun ternyata dissudah pulang kepada Tuhan, Adel cukup menyesal, karena kesengsaraan ibunya terjadi karena Adel dan Abela terkahir ke dunia ini. dia merasa Seperti menumpahkan banyak darah dalam genggaman.