"Sandra, guru sudah masuk, cepat bangun." Bianca menyodok Sandra dengan tangannya. Dia berpikir Sandra mungkin terlalu mengantuk untuk bangun, dan memutuskan tidur sebentar sebelum kelas dimulai, tetapi ketika Bianca menunggu untuk waktu yang lama dan tidak melihat Sandra bangun, dia merasa ada yang tidak beres.
"Sandra, ada apa denganmu?" Bianca bertanya dengan lembut di telinga Sandra.
Terdengar suara Sandra yang terisak-isak dan suaranya itu sangat kecil, jika bukan karena Bianca cukup dekat, dia pasti tidak akan bisa mendengar isakan Sandra. Sejak pindah sekolah, Sandra selalu tampak seperti kakak perempuan tangguh di benak setiap orang, dengan penampilan yang murni dan lembut, hati yang kuat, dan tidak tersentuh oleh air mata. Tapi sekarang, apakah dia sedang menangis sedih? Mungkinkah telah terjadi sesuatu kepadanya?
"Sandra, jika ada yang ingin kau ceritakan, mungkin aku bisa membantu?" Bianca terlihat cemas.