Pikiran Sandra dipenuhi dengan suara angkuh Diana di telepon. Wanita itu akhirnya punya pacar haha. Laki-laki sinting mana yang pada akhirnya mau menghabiskan waktu bersama dia? Sandra terlalu penasaran. Tapi yang jelas dia tahu betul, bahwa siapapun kekasih barunya, ia pasti bukan orang sembarangan. Kalau tidak mana berani Diana mencoba memperkenalkannya pada semua anggota keluarga, termasuk Sandra yang juga memiliki pacar yang begitu sempurna.
"Kamu tidak perlu memikirkan hal semacam itu" Nico berkata memecah lamunan Sandra.
"Enak saja. Aku tidak akan membiarkan Diana semakin menggila hanya karena dia punya pacar baru yang mungkin saja merupakan orang yang istimewa" Sandra mencibir. Otaknya terus berusaha memikirkan cara untuk membuat kakaknya itu jera.
"Menurutmu begitu?"