アプリをダウンロード
9.04% Nikah Kontrak : Kejutan Sang CEO / Chapter 38: Sandra, pacarmu sangat kaya!

章 38: Sandra, pacarmu sangat kaya!

"Masa begitu saja kamu tidak tahu?" Sandra mencibir, dengan keras memukul dada Nico beberapa kali. "Karena kamu yang hobi datang ke sekolah, semua orang tahu kalau aku tinggal bersama seorang pria. Semua orang bergosip dan menyebarkan rumah sampai ke telinga kepala sekolah. Wanita tua itu memanggilku ke kantornya kau tahu?! Dia bilang aku membawa pengaruh buruk. Aku merasa sangat malu!", gadis itu merengek meluapkan segala kekesalannya.

Mana mungkin Nico tahu soal ini. Ternyata gadis itu telah mengalami hari yang buruk.

"Oke maaf. Aku janji tidak akan datang lagi ke sekolahmu." Nico cemberut. Dalam hatinya ia tidak ingin melakukan itu. Pasti ada cara lain yang bisa dilakukan agar dia bisa bebas mengantarkan pacarnya kemanapun. Dia seorang Presiden perusahaan terbesar di negara ini, pasti selalu ada cara untuk mengatasi hal kecil ini. Ketika uang berbicara orang manapun pasti mendengarkan dan mau melakukan apapun.

Nico tersenyum ketika otaknya menemukan ide cemerlang. Ia kemudian mencium bibir gadis di pelukannya dengan lembut. Dalam beberapa detik, hati Sandra melunak. Ia berhenti merengek, tubuhnya merosot dengan lembut ke dalam pelukan Nico.

"Kamu harus berjanji! Aku ini hanyalah mahasiswa baru, aku tidak ingin membuat masalah" ujarnya sambil mengambil nafas.

Nico mengangguk setuju, kemudian memapah Sandra berjalan pulang.

Ketika pintu rumahnya terbuka, lagi-lagi Sandra melihat keadaan ruangan begitu bersih dan rapi. Barang-barangnya ditata dengan lebih baik dan membuat mata tidak bosan melihatnya. Hidungnya bahkan mencium bau wangi dari seluruh sudut ruangan. Gadis itu menarik napas dalam-dalam, merasa lebih rileks dan bahagia.

"Para pelayan melakukan sedikit perubahan. Kamu menyukainya?"

"Ya, aku menyukainya. Tapi aku yang menyewa rumah ini. Kamu hanya membuatnya terlihat sedikit lebih indah dari biasanya. Tetap saja aku yang harus membayar uang sewa setiap tahunnya" Sandra mencibir.

"Oh begitu. Kalau begitu coba lihat ini." Nico menunjuk ke sebuah file yang tergeletak di atas meja. Sandra mengambil file itu dan melihatnya. Ketika dia selesai membacanya, raut wajah Sandra berubah.

"Sertifikat rumah ini? Atas namaku?" Sandra tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana tidak? Seseorang telah membelikan dirinya rumah! Meskipun hanya sebuah unit apartemen kecil dengan satu kamar tidur dan dua ruang keluarga, namun lokasinya berada di lokasi yang baik. Sandra juga sudah begitu nyaman tinggal di rumahnya saat ini.

Bagi Nico, tentu saja harga satu unit apartemen bukanlah apa-apa. Tapi itu sudah cukup membuat Sandra bahagia hingga air mata keluar dari matanya.

"Aku baru membelikan sebuah rumah saja kamu sudah menangis kegirangan", Nico merendahkan tubuhnya, dengan lembut menyeka sedikit air mata yang tumpah dari mata Sandra. "Kalau aku memberimu sepuluh atau seratus villa besar, apa yang dapat kamu lakukan?"

Sandra tertawa sambil mengusap air mata, "Banyak sekali... Apa kamu benar-benar mau memberikannya?"

"Bahkan aku rela memberikan nyawaku untukmu, apalagi sekedar benda mati seperti rumah. Semuanya adalah milikmu, apalagi jika kamu menjadi istriku kelak." Pinggang Nico menekuk lebih rendah, dan wajah tampannya jatuh mendekati wajah Sandra.

Istri?

Lagi-lagi Nico mengatakan hal seperti ini dengan santai dan blak-blakkan. Sandra mengangkat wajah mungilnya dan memandang pria tampan di depannya. Dia pasti benar-benar serius ingin mengajaknya menikah. Bahkan terkesan tidak sabaran. Sandra berbalik dengan malu-malu, takut Nico akan melihat wajah bodohnya. Pria itu selalu suka mengucapkan beberapa kata cinta ketika Sandra sedang lengah, hingga membuat jantungnya berdebar dan tubuhnya lemas.

Pikiran Nico penuh dengan tanda tanya melihat Sandra memalingkan muka. Apakah gadis itu berubah pikiran lagi? Jangan-jangan dia salah menafsirkan perkataan gadis itu beberapa waktu yang lalu.

"Kenapa? Tidak mau menikah denganku? Tidak ingin tinggal bersamaku selamanya? Kamu sendiri yang bilang ingin menyiksaku seumur hidup."

Nico mengulurkan tangannya dan menarik Sandra ke dalam pelukannya, tangannya memeluk erat gadis itu dan rahangnya jatuh ke pundaknya yang harum.

Kata-katanya membuat Sandra semakin malu. Tentu saja dia mau. Dia hanya tidak ingin mengatakannya dengan jelas dan blak-blakan seperti Nico. Untuk seseorang yang dingin, pria ini benar-benar tidak memiliki rasa malu ketika berbicara tentang persoalan cinta. Sandra sedikit kagum dengan karakter unik kekasihnya ini.

"Aku hanya takut Presiden East Group akan datang menagih hutang dan menyiksaku sebelum kita menikah." Sandra sedang mengisyaratkan pada Nico, tentang hutang keluarganya yang tidak akan bisa dilunasi jika ia tidak segera mendapatkan uang.

Pada saat yang sama, beberapa pelayan masuk ke ruang makan dan menghidangkan semua makanan di atas meja. Nico pura-pura tidak mendengar kata-kata Sandra dan menggandeng tangan kecilnya ke meja makan.

"Aku secara khusus meminta seseorang untuk memasak kepiting berbulu segar dari luar negeri. Kepiting adalah makanan kesukaanmu bukan?". Nico menarik kursi untuk gadis itu, mempersilahkannya untuk duduk dengan penuh kasih sayang.

Sandra merasa sedikit tidak nyaman. Dia sadar akan upaya Nico yang sengaja mengubah topik pembicaraan. Lagi-lagi menjadikan makanan sebagai pengalih topik pembicaraan. Oke, Sandra memang tergiur. Tapi tidak semudah itu membuatnya menyerah untuk mendapatkan uang dengan segera.

"Ya. Tapi aku tidak lapar. Aku harus kembali ke sekolah." Sandra berjalan keluar sambil membawa tas ranselnya. Meskipun sudah meminta izin kepada Leo sang ketua kelas untuk tidak mengikuti kelas nanti sore, tapi sepertinya lebih baik jika ia pergi. Setidaknya ini akan membuat Nico merasa bersalah dan terdesak untuk segera mengabulkan permintaannya.

"Aku akan memberikannya padamu." Nico buru-buru mengikuti. Mencoba menghentikan langkah Sandra.

"Tidak usah mengikutiku. Kamu mau membuat masalah di sekolah lagi?" ujarnya dengan setengah membentak, kemudian langsung pergi.

Wajah Nico berubah suram memandang kepergian Sandra. Di saat yang bersamaan, ponselnya berdering. Panggilan dari Pak Bram. Pasti terjadi sesuatu di perusahaan.

"Tuan Muda, kapan anda akan kembali ke perusahaan? Aku hampir saja dibuat gila oleh orang-orang tua itu" Suara Pak Bram terdengar lesu. Dia semakin tidak tahan dengan perilaku orang-orang tua di dewan direksi yang tidak kooperatif tanpa kehadiran Presiden utama perusahaan. Belum lagi upaya Dodi Atmaja yang tak henti-hentinya mencoba mempersulit dirinya demi mendapatkan kekuasaan selama Nicolas pergi.

"Tahan saja dulu. Aku belum memutuskan kapan akan kembali." Nico berkata dengan dingin, tanpa simpati, dan langsung menutup telepon.

Pak Bram menghempaskan tubuhnya ke sebuah kursi, merasa begitu lelah dengan semuanya. Setelah semua jerih payahnya, ia masih tidak lebih penting dari urusan Nicolas dengan gadis yang dikejarnya. Berpikir bahwa bosnya itu masih lajang selama tiga puluh tahun, dia akhirnya memiliki gadis yang dia kejar, dan kali ini sepertinya sangat serius. Sejujurnya Pak Bram juga ikut senang dengan perkembangan kehidupan asmara bosnya. Justru dengan melimpahkan semua tugas kepada dirinya adalah tanda bahwa bosnya itu begitu mempercayai dirinya. Pak Bram segera melanjutkan pekerjaannya.

............

Setelah kembali ke sekolah, Sandra melemparkan tasnya ke atas meja dan mengeluarkan buku-buku untuk kelas berikutnya. Di saat yang sama, secarik kertas jatuh dari buku itu ke lantai tanpa disadari oleh Sandra. Resty yang duduk di bangku sebelahnya menyadarinya. Dia membungkuk, mencoba mengambilkannya untuk Sandra. Ia segera menyadari kalau kertas itu ternyata adalah sebuah cek. Mata Resty terbelalak begitu melihat jumlah angka tertera di atasnya.


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C38
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン