Setelah mengutarakan itu Mellia melangkah pergi dari sana. Dia ingin menuju ruang makan, dan Liana mengikutinya kembali.
Mellia mengernyit lalu menoleh ke arah Liana.
"Apa-apaan kau ini?" tanya Mellia kesal.
Liana tersenyum manis. "Terima kasih Mellia. Dari awal aku sudah tahu kau orang yang baik. Tapi aku menemukan banyak dilema dalam batin mu."
Mellia mencebik, "Jangan sok tahu, kau hanya baru beberapa waktu mengenal ku."
"Justru itu, justru karena kami semua belum mengenalmu lebih dalam maka bukalah hatimu untuk kami. Terima kami sebagai temanmu," ujar Liana.
Mellia hanya diam dan melengos. Hatinya memang terasa hangat. Tapi bayangan tentang pengkhianatan kembali terbayang. Ia tidak ingin semudah itu memberi kepercayaan lagi. Sebaik apapun orang itu, Mellia tetap akan membutuhkan waktu yang lama agar bisa mempercayai orang lain lagi.