Cheva langsung bersembunyi di salah satu ruangan setelah Diaz dan dan Radit berusaha membalasnya
Tok tok tok
"Siapa itu?" Tanya Cheva setelah mendengar ketukan pintu. Dia masih takut kalau Diaz belum menyerah mengejarnya
"Ini aku sayang. Buka pintunya!" Terdengar suara Lian yang lembut dan penuh kasih sayang
Ceklek
Begitu membuka pintu, Cheva dengan cepat menarik Lian masuk ke dalam dan kembali mengunci pintunya
"Apa kak Diaz masih telihat kesal?" Cheva bertanya dengan nada bicara yang tenang
"Tentu saja. Kamu pikir siapa yang tidak akan kesal jika mendapati mukanya penuh coretan ketika bangun tidur, hah?" Lian bicara sambil menyiapkan sandwich untuk Cheva
"Habis ya, kalau aku tidak mengerjai mereka sekarang, aku tidak punya kesempatan lagi. Biasanya mereka sudah bangun pagi-pagi dan berolah raga. Ini bisa-bisanya mereka masih tidur saat kita datang" Cheva mengeluh dengan nada manja tapi dia juga terlihat senyum ceria
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh