Lea masih terdiam menunggu jawaban dari Diaz dan Cheva. Diaz memainkan kedua tangannya karena gugup
"Kak, ayolah bantu aku. Apa kalian tega melihatku difitnah seperti itu? Aku tidak tahu lagi harus minta bantuan sama siapa. Kami tidak mengenal IT lain selain kalian"
Lea berkata dengan nada manja dan wajah memohon
"Haahhh, Aku ingin liburan"
Keluh Cheva dengan menarik napas panjang
"Bukankah kemarin kamu bersemangat untuk membantunya? Kenapa sekarang malah mengeluh seperti itu?" Lian dengan lembut membelai rambut Cheva dan senyum manis juga terlihat disana
Sesaat Lea terpana melihat pemandangan di hadapannya. Dia terpesona dengan kelembutan Lian, namun dia menggelengkan kepalanya berkali-kali untuk kembali menyadarkan pikirannya. Diapun menoleh pada Galen untuk kembali mengingatkannya kalau kini dia memiliki Galen
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh