"Hm... Ah?'' Aku mengerjapkan kedua mataku perlahan. Menyesuaikan bias bias cahaya yang memasuki indra penglihatanku.
"Ini di mana?'' Gumamku pada diriku sendiri. Langit biru diatasku tampak bersinar terang, angin berhembus menerpaku dengan perlahan, dan rumput yang kubaringi terasa gatal. Itulah pemandangan dan hal yang kurasakan pertama kali saat aku sadar.
Perlahan namun pasti, aku mulai bangun dari posisi tidurku.
"Ughh... Tubuhku terasa sangat kaku dan sakit. Sepertinya aku harus lebih memperhatikan tempatku tidur mulai sekarang." Aku segera melakukan beberapa peregangan kecil.
"Eh tunggu. Aku tadi bilang ap--'' Kedua bola mataku membulat sempurna begitu menyadari tempat dimana aku sekarang berada.
"Ke- kenapa aku bisa ada di sini?'' Tubuhku perlahan mulai bergidik ngeri. Aku menatap sekitarku dengan panik.
"Tempat ini... Ini makam? " Aku berucap pelan dengan suara tertahan.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku berjalan menjauh dari sana dan melihat tempat aku berbaring tadi dengan tatapan nanar.
Saat itulah pandanganku tanpa sengaja jatuh pada penampilan kedua tanganku.
"Apa ini?" Kuangkat kedua tanganku hingga tepat berada di depan wajahku.
"Ta- tanganku transparan??'' Jeritku tertahan begitu menyadari tanganku berubah menjadi transparan, hingga aku dapat melihat langsung ke tanah tempatku berpijak melalui tanganku ini.
"Aku... Apa aku... Sudah mati?" Aku terduduk lemas sambil terus memperhatikan tanganku.
Pada akhirnya aku hanya dapat menghela nafas dan berusaha menerima sebuah kenyataan yang sangat berat untuk kuterima.
Sedetik kemudian aku mulai menyadari sesuatu.
"Aku-''
"Aku siapa?''
Tbc
Dukung kami, karena ngetik tanpa dukungan, bagai taman tak berbunga~