Dan entah kenapa, setelah mendengar perkataan Putra barusan, membuat dada Aisyah semakin sesak.
"Udah ngapain loe? Sex?"
Aisyah tak tahan, ia akhirnya mengeluarkan kata-kata itu. Air mata sudah meluruh deras. Apa yang ia rasakan saat ini? Antara sakit dan kasihan.
Sakit mendengar penuturan jujur dari orang yang dicintai tentang sesuatu yang masih ia rasakan di dalam dada.
Kasihan, karena hubungan terlarang itu ternyata sudah masuk ke tahap berbahaya.
"Nggak Ai. Gue nggak seburuk itu."
"Oh ya? Trus apa? Yang nggak pernah loe lakuin ke wanita lain?"
Aisyah menarik ponselnya, ia melihat posisi Kinan. Ternyata gadis itu masih aktif, tetap ikut mendengar.
"Memang nggak terlalu spesial. Tapi, dia cewek pertama yang gue cintai. Dapetin sesuatu yang menurut gue, terlalu berharga buat gue kasih ke cewek di saat hubungan belum halal."
"Apa sih, Tra? Jangan bertele-tele."
Putra terdengar menghela nafas, "Sesuatu yang udah pernah gue lakuin ke loe juga."