"Jangan pergi!"
Aksa terkesiap ketika Irona mencekal lengannya dengan tiba-tiba. Padahal kedua mata gadis itu masih terpejam dengan rapat.
Aksa tersenyum kecil dan melepaskan tangan Irona secara perlahan. Ia mengecup lembut kening gadisnya dan pergi meninggalkan rumah Irona.
Aksa menyalakan mesin mobilnya. Ia melihat sekitar barangkali lelaki itu masih ada disekitar sini.
"Udah nggak ada" gumam Aksa dan mulai menjalankan mobilnya.
***
Aksa dan teman-temannya sudah berkumpul disebuah cafe. Tadi Aksa mengirimkan sebuah pesan pada Daffa dan sekarang mereka sudah ada disini.
"Tumben lo ngajak kita kumpul?" tanya Daffa.
"Gue mau cerita sama kalian" jawab Aksa serius.
"Tentang?"
"Irona"
Mereka bergeming. Raut wajah Aksa tidak seperti sedang bercanda.
"Gue tadi liat cowok yang mecurigakan. Dia kayak lagi mantau rumah Irona"
"Terus?"
"Gue tegur dia. Dia kayak yang gugup gitu pas gue tanya." Aksa menyeruput kopinya latte nya untuk meredam sedikit rasa kesalnya.