"Sofyan." Ucap Rey sambil menatap sosok di depannya, yang juga menatap dirinya tak kalah terkejut.
"Rey, Reynald." Sofyan menyebut nama Rey, orang yang selama ini ia cari sahabat lamanya sekaligus mantan pacar dari mantan istrinya.
Keduanya berpelukan ala lelaki, senyum mengembang di wajah keduanya. Mereka berjabat tangan begitu erat, lalu sama-sama duduk di sofa.
"Kamu apa kabar, Gus?" Tanya Rey mengawali pembicaraan mereka berdua.
"Jangan panggil aku gituah." Protes Sofyan pada Rey.
"Lha kamu memang Gus kok, putra seorang Kyai besar, panutanku, guruku." Ujar Rey sambil tersenyum.
"Kamu itu."
"Gimana kabar abah dan umi mu?" Tanya Rey lagi pada Sofyan.
"Alhamdulilah mereka sehat, kamu apa kabar Rey? Menghilang tanpa jejak." Gerutu Sofyan.
"Siapa yang menghilang? Aku pulang ke kota kelahiranku terus bekerja, itu saja." Jawab Rey.