HAPPY READING…
Raka sedang mengetuk –ngetukkan handphonenya ke atas lututnya dan menunggu dengan gelisah. Pasalnya ini sudah pukul 9 kurang 20 menit sebelum waktu keberangkatan tiba tetapi Qia masih juga belum memunculkan batang hidungnya. "Apa Kenan tidak mengizinkannya, tetapi apa itu mungkin? Qia sendiri bilang jika ia sedang berada di jalan," monolog Raka.
Dari pada ia penasaran ia pun menelphone Qia. Raka menatap layarnya ketika telephone tidak di angkat sama sekali. "Apa Kenan melarangnya?" tanya Raka seraya menatap layar handphonenya yang masih menampilkan nama Qia. Raka terus berpikir jika sebenarnya tadi Qia berbohong.