Qia membuatkan minum untuk Kenan dan para tamunya. Melangkahkan kakinya keluar dari pantry dan berjalan ke lift untuk menuju ruangan Kenan. Hembusan napas berat itu terdengar beberapa kali dari mulutnya.
Tangannya sedikit bergetar ketika ia sudah berdiri di depan ruangan Kenan. "Huh!" Qia menghembuskan napasnya dengan sedikit mengeluarkan suaranya supaya lebih rilex. Walau pada akhirnya tidak begitu membuatnya rilex.
Qia pun mengetuk pintu, "permisi pak," ucap Qia setelah mengetuk pintu.
"Masuk!" suara tegas dan dingin itu ia dengar di telinganya.
Qia menghirup napasnya dalam-dalam sebelum ia masuk ke ruangan Kenan. Qia pun berjalan ke arah sofa untuk meletakkan minuman serta cemilan di sana. Di ruangan itu ada Carla dan juga Kakek sedangkan Kenan sedang duduk di kursinya.
"Aduh, calon mantu Mama," ucap Carla kemudian menarik pergelangan tangan Qia ketika Qia sudah selesai meletakkan gelas minum serta cemilan ke atas meja.