"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Kenan membuat Raka langsung tersadar dengan lamunannya.
Ia pun kini mentap ke arah Kenan, tetapi tidak lama hanya sebentar saja kemudian ia mengalihkan pandangnnya ke arah teko air panas yang sudah mendidih. Ia menuangkan air panasnya ke gelas yang sudah terisi gula dan teh.
"Semalam apa yang sudah kamu lakukan pada Qia?" tanya Kenan dengan suara dingin dan tegasnya.
Raka hanya diam tidak menjawab sama sekali, ia meletakkan teko air panas ke atas kompor kemudian membawa geles tehnya sambil di aduk ke arah meja makan. "Raka!" tegas Kenan dengan suara tertahan.
"Kamu mengenalku bukan sebulan atau dua bulan tapi lima tahun. Apa kamu tidak mengingat kebiasaanku jika sudah mabuk," ucap Raka kemudian duduk di meja makan.
"Kamu melakukannya dengan Qia?" tanya Kenan dengan suara meningginya dan tatapan tidak percaya.
"Hum," jawab Raka singkat.