"Ah, bagaiman jika Tata tidur di kamarku saja. Nanti aku bisa tidur di kamar anak-anak," ucap Janu memecah keadaan yang saat ini terlihat menengang.
Qia menolehkan kepalanya menatap Janu, apa Janu tidak ada inisiatif untuk mengantarnya pulang? Qia menatap kesal Janu karena tidak ada inisiatif sama sekali. Ia malah membuatnya harus tinggal di panti yang menyesakkan ini. Bukan masalah kamar yang di permasalahkan Qia, tetapi kenangan buruk di panti ini.
"Ah, benar. Kamu bisa tinggal di kamar Janu nak, Tata," ucap Bu Suri seraya tersenyum canggung menatap Qia.
Qia menolehkan kepalanya dan menatap tidak suka ke arah Bu Suri. Ah, apa Janu dan Ibu Suri sengaja membuatnya tinggal di sini? Ia benar-benar kesal saat ini. Rasa sungkannya pada Janu untuk mengantarnya pulang dan merasa tidak enak juga mengeluarkan handphonenya pun membuatnya kini hanya bisa mengumpat kesal. Kenapa di saat seperti ini dia malah merasa tidak enak pada orang-orang disini.