Qia menghirup napasnya dalam-dalam ketika bayangan menjijikan itu muncul dalam benaknya. Tersadar dari lamunan yang tidak berarti itu, Qia membasuh wajahnya sebelum ke luar dari toilet. Ia kemudian keluar dari kamar mandi dan sedikit terkejut karena ada seorang wanita yang berpakaian rapih berparas cantik. Wanita itu hanya tersenyum menatap Qia kemudian ia masuk ke kamar mandi setelah Qia sepenuhnya keluar dari kamar mandi.
Tersadar dari rasa terkejutnya, Qia pun segera melangkah untuk kembali ke ruang tamu. Sampai di ruang tamu, ia melihat anak remaja laki-laki sedang duduk di samping ibu panti sedangkan Janu duduk di single kursi yang ada di ruang tamu itu. Mereka semua menatap ke datangan Qia yang kini sudah duduk di sebelah anak remaja itu. "Al, serius malam ini enggak menginap di sini?" tanya Janu pada remaja itu.
"Pinginnya sih, om. Tapi besok mama ngajak main, katanya mumpung mama enggak sibuk sama kerjaan."
"Huh, padahal besok om mau ngajak kamu mancing."