Qia membuka matanya yang terpejam, ia membulatkan matanya ketika sadar seseorang sedang memeluk tubuhnya. Hembusan napas hangat orang yang memeluknya menerpa kepala bagian belakangnya. Dengkuran halus itu pun teredengar di telinganya. Perlahan ia menyingkirkan tangan orang itu yang tidak lain adalah Kenan tetapi Kenan malah bergerak dan menarik tubuh Qia kedalam dekapannya.
Tadi malam Qia menemani Kenan hingga terlelap. Tetapi ia yang begitu mengantuk akhirnya tertidur di sebalah Kenan. Untunglah, tidak terjadi apa-apa antara mereka berdua. Qia hanya mampu terdiam dalam pelukan hangat Kenan. Perlahan ia pun kembali menutup matanya dan tertidur.
Qia tadi bangun pukul empat pagi, jadi tidak akan ada apa-apa jika Qia bangun kesiangan. Sekitar pukul 6 pagi, Kenan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah punggung Qia yang saat ini tidur dalam posisi miring. Entah kenapa Kenan tersenyum hanya karena ia melihat punggung Qia.