"Ssst… tenang Qi, ada aku disini," ucap Raka begitu lembut seraya mengusap-usap punggung Qia. Entah kenapa Kenan menngepalkan tangannya melihat perlakuan Raka pada Qia.
Ia marah tapi entah marah pada Raka yang memeluk Qia karena Raka kekasihnya atau ia marah karena Qia di peluk oleh Raka. Kenan berdiri dari jongkoknya kemudian ia menatap ke satpam.
"Kamu kembalilah berjaga!" perintahnya tegas dengan tatapan begitu dingin.
"Baik, pak," jawab satpam sedikit membungkukkan tubuhnya. "Kalau begitu, saya permisi, pak," pamitnya.
"Ya," jawab Kenan singkat.
Satpam pun pergi dan kini hanya ada mereka bertiga dengan Raka yang masih memeluk tubuh ketakutan Qia. Suara cekikikan mbak kunti kembali terdengar, Kenan pun mencari sumber suara itu. Kenan akhirnya menemukan di mana asalnya suara cekikan mbak kunti itu. Dengan kesal Kenan membanting kuat handphone itu hingga hancur berantakan. Suara bantingannya cukup kuat hingga membuat Qia semakin memeluk erat tubuh Raka.