"Gue minta maaf," ucap Sadewa saat dia melihat adiknya terus diam dan tidak mengatakan apapun, Wiga membuang wajahnya masih tidak ingin menjawab pertanyaan dari kakaknya memilih tidur di kamar yang lain dan menutup pintu kamar tersebut tidak banyak bicara.
Sadewa menghela nafasnya berat, tidak ada masalah yang harus dia keluarkan dari manapun itu. Yang membuat Sadewa menghela nafasnya berat adalah adiknya.
Apa hubungan mereka akan semakin canggung seperti ini? Sadewa benci mendengarnya, dia berjalan mendekati kamar lain dari kamarnya dan mengetuk kamar adiknya untuk berbicara serius.
"Ga, ayo bicara," ajak Sadewa meminta pada Wiga untuk membukakan pintunya. Sadewa perlu bicara dan tidak dengan nada seperti ini. Situasi mencengkam membuat Sadewa tidak nyaman sedikitpun.
Wiga memilih diam, dia tidak menjawab ataupun apa dan memilih diam dalam pikirannya sendiri. "Ga, buka pintunya!" seru Sadewa kembali mengembalikan mood nya agar Wiga bisa membukakan pintunya sebagai adik.