"Aku membawa calon istriku," adu Wiga yang masuk membawa Sana seperti sebelumnya juga pada kedua orang tuanya dengan sedikit senyuman. Sekarang berbeda lagi, keduanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan melihat bagaimana tingkah Wiga yang sudah sangat berubah dan senang membawa Sana datang ke rumahnya tidak saat seperti itu.
"Apa kalian sudah bertunangan? Saat itu kamu menghilang, acara pertuanngannya gagal dan Sana bukan calon istrimu lagi saat ini," ucap ayah membuat Wiga memutar bola matanya malas tidak begitu menganggapnya penting. "Sana tetap calon istriku juga, mau tidak bertunangan, dan tidak melamarpun aku siap-siap saja menikahinya sekarang," jawab Wiga tidak ingin kalah membalas ayahnya dengan ucapan panjangnya.
Sana terkekeh, dia melepaskan diri dari Wiga dan berjalan mendekat kearah mama tunangannya itu. "Apa kabarmu, apa kamu baik-baik saja sampai sekarang sayang?" tanya mama yang membalas pelukan dari Sana karena mendekat.