Matanya perlahan terbuka. Rintik hujan menjadi saksi atas rasa syukur dan nikmat atas kejadian hari ini. Dimana Arion, pemuda tampan tersebut sampai tak henti-hentinya bersujud. Mengucapkan rasa syukur sebesar-besarnya. Tak henti-hentinya Arion berterima kasih pada tuhannya atas apa yang dia dapatkan hari ini.
Thea... selamat. Nafasnya kembali, kondisinya kini mulai normal dan berhasil melewati masa kritisnya meskipun masih belum membuka mata. Arion terus menggenggam tangan Thea, enggan melepaskannya.
Mata Arion terbuka lebar, memperhatikan Thea dengan seksama dan penuh rasa cinta. Sedangkan Ghirel, di belakangnya tengah terdiam. Memperhatikan putranya yang terlihat sangat mencintai gadis itu.
"Kau masih sangat mencintainya, Lion." Sahut Ghirel dengan senyuman hangatnya.