"Uhuk!"
"Uhuk!"
Ghirel tersedak makanannya sendiri, dia sampai membutuhkan bantuan Junco untuk menolongnya. Setelah cukup reda, Ghirel menenggak habis botol berisi air putih yang ada di depannya. Matanya masih tak lepas dari kehadiran Afka yang terlalu mendadak.
Dia melirik jam dinding, masih jam delapan malam. Apa tadi Ghirel ketiduran diatas kasur kemudian bermimpi? Entahlah, jika ini mimpi, Ghirel harap dia tidak bangun dengan cepat.
"Fix aku mimpi, Bunda!" Teriak Ghirel. Dia mencubit pipinya sendiri kemudian meringis kesakitan.
"Sini aku cubitin," Afka meraih pipi Ghirel kemudian mencubitnya gemas. Dia tidak tahan ingin mencium pipi tersebut andai saja tidak ada bunda dan Junco disini.
"Suaminya pulang harusnya disambut, jie. Malahan kamu pakai acara tersedak segala," komentar bunda yang baru saja berganti pakaian.
Ghirel mencium punggung tangan Afka, kemudian dia meletakkan makannya yang sudah sempat ia habiskan.
"Kamu pulang kapan?" Tanya Ghirel.
Maaf kalau ada typo, aku nulis buru-buru:)