=Ami POV=
"Siapa ketua mereka?" Sam menyandarkan tubuhnya di kursi. Dia mirip seperti ayah saat sedang serius begini.
"Entahlah. Tim keamanan belum mengetahui tentang hal ini juga," jawab Ander.
"Apakah kita perlu bergabung dengan tim keamanan negara untuk menangkap Pasukan pemberontak itu?" Sam terdengar antusias.
"Ataukah kita perlu bergabung dengan mereka? Kurasa tujuan pasukan mereka sangat jelas, mereka juga memperjuangkan hak rakyat," celetukku.
"Jangan berpikiran seperti itu Ami. Kita tidak memgetahui banyak tentang mereka. Bukannya bergabung, yang ada nanti kita yang dijadikan tawanan oleh mereka," sahut Ander seraya menggeleng.
Aku terkekeh. "Tapi apakah itu hal buruk?"
Sam dan Ander menatapku serius, mereka memicingkan mata bersamaan membuatku merasa tidak nyaman.
"Jadi maksudku begini, " ujarku sambil membenarkan posisi duduk. Aku tidak ingin terus mendapatkan pandangan yang seperti itu.