Mata Lisa terbelalak kaget ketika ia melihat dua lembar tissue yang berwarna merah itu. Wanita itu langsung paham kenapa Oscar tidak bisa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi.
Oscar memang mencintai wanita itu. Sangat mencintai wanita itu, sampai ia rela mati untuknya. Tapi bukan berarti ia akan terbiasa melihat darah yang dapat diproduksi oleh tubuh wanita yang ia cintai itu. Bukan bermaksud dilebih - lebihkan, tapi Oscar merasa seperti ingin meledak sangking malunya setiap kali ia melihat darah dari tubuh wanita itu.
Wajah Lisa sontak memerah dan ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ketika telapak tangannya menyentuh pipinya, ia hanya merasa kehangatan. Tidak pernah seumur hidupnya ia berpikir kalau tangan Oscar akan ternodai dengan darah kotornya!