Keesokan harinya saat Lisa membuka matanya, ia melihat kucing hitam milik Andien sedang berbaring di atas perutnya. Bagian sebelah tempat tidur sudah kosong, menandakan kalau temannya itu sudah pergi bekerja.
Wanita itu mendorong pelan kucing tidak tahu diri yang berbaring di atas perutnya sambil menguap. Sinar matahari pagi yang masih bersembunyi di belakang awan tebal masuk melalui sela-sela tirai jendela.
Karena jam tangan yang masih melingkar di pergelangan tangannya menunjukan pukul 8, Lisa menjalani pagi itu dengan malas. Semalam dia tidak bisa berhenti berpikir untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempat ia bekerja.
Seperti biasa, saat Lisa melangkahkan kakinya ke dapur, ia melihat secarik kertas yang Andien tinggalkan di atas meja. Sambil meneguk air yang tersisa di gelas plastik, Lisa membaca tulisan temannya yang menggunakan tinta merah menyala.