Sampai di rumah sakit, Luna berjalan dengan langkah cepat menyusuri lorong-lorong rumah sakit yang tampak sepi. Tentu saja, karena saat itu masih pukul tiga dini hari. Sudah pasti semua perawat sedang istirahat dan para pasien dan pengunjung sedang terlelap di ruang rawat masing-masing.
"Ayah ada di ruang nomor berapa, Kak?" tanya Luna yang kini sedang menghubungi Shandra.
Ethan masih di sampingnya. Dia bergeming menatap istrinya yang sedang kalut.
"Di ruang ICU," jawab Shandra yang terdengar seperti sedang menangis.
Luna segera memutusan sambungan dan kembali berjalan mencari letak ruang ICU. Dia melangkah dengan tergesa-gesa, seakan lupa bahwa dirinya sedang hamil besar.
"Pelan, jangan terlalu panik!" seru Ethan yang sedari tadi berjalan beriringan dengan Luna. Dia takut istrinya itu terpleset atau tersandung ķarena sangat buru-buru.