Apa yang sebenarnya harus digenggam erat? Hati terus bertanya-tanya, apakah kaki ini harus melangkah ataukah dia harus mundur selangkah untuk mendapatkan kepastian.
Nada suara yang mengetuk pintu hati, terdengar sangat jelas. Namun berkali-kali mereka memasang tembok, yang hari demi hari tembok itu di susun semakin tinggi, sehingga suara itu tidak kedengaran lagi.
Itulah sifat anak manusia, yang menjalani hidupnya tanpa tahu ke mana tujuan akhir akan membawa mereka pergi.
"Kamu dari mana saja, kok kelihatan lesu begitu?" Tanya Polin kepada Selo.
Selo melemparkan tubuhnya ke atas Sofa, lalu meletakkan tangan kanannya ke atas jidat sambil menutup mata. "Aku lagi tidak ingin menceritakan kisahku hari ini. Lagi pula sejak kapan kita saling bertanya soal hal-hal yang kita lakukan di luar rumah?" Ujar Selo dengan suara yang terdengar lelah.
"Kali ada yang bisa aku bantu. Kamu tahu kan, kalau kamu ngak bisa menyembunyikan apapun dari seorang..."