Ameera terus mencium bibir Haedar dan sesekali menggigitnya pelan, tangannya yang semula melingkar di leher suaminya yang duduk bersandar di kepala tempat tidur kini mulai membantu suaminya berbaring dan kembali melanjutkan ciuman mereka. Posisi keduanya kini sama-sama berbaring dengan saling berpelukan dan bibir mereka tetap terpaut. Haedar merasakan kenikmatan yang lain dan sangat berbeda saat dengan istrinya dulu, Ameera sangat agresif setelah tahu kalau dirinya sudah melupakan rasa bercinta.
"Sayang, bagaimana perasaanmu? apa yang kau rasakkan?" mata Haedar terbelalak mendengar Ameera yang kini juga memanggilnya sayang.
"Ameera, apa katamu? kau memanggilku apa?" Haedar merasa sangat bahagia karena Ameera memperlakukannya begitu baik sehingga membuat dia sedikit bergairah.
"Aku memanggilmu sayang, kenapa memangnya? apa kau keberatan mmm?" mata Ameera mengerling manja. Dada Haedar berdebar cukup keras saat ini.