アプリをダウンロード
6.59% PORTAL: terhubungnya dua dunia yang berbeda / Chapter 12: Chapter 11 - Penyihir mawar

章 12: Chapter 11 - Penyihir mawar

"Orang itu, tidak punya jiwa manusia." ucap Cattalina setelah menjelaskan apa yang ia rasakan tentang orang yang ingin melukainya itu.

Thereaa sedikit tidak percaya, akan tetapi Cattalina lah yang mengatakannya, muridnya lah yang mengatakannya, tidak mungkin muridnya itu berhobohong kepada dirinya apalagi nyawanya lah yang menjadi taruhan "Tunggu dulu." Theresa mengingat sesuatu tentang apa yang Teo lakukan sebelumnya "Teo, bagaimana kau tau kalau itu adalah orang yang sama dengan orang yang mengincar Cattalina sebelumnya?"

Cattalina yang tidak tahu tentang itu terkejut dengan apa yang Gurunya katakan "Apa maksud guru?"

"Sebelumnya, aku berinisiatif untuk mengajak Teo ke penjara bawah tanah untuk menanyakan apa senjatanya itu yang membunuh orang itu. Tapi, sewaktu kami disana, Teo bilang kepadaku kalau orang itu adalah sama dengan orang yang ia bunuh saat menyelamatkan mu. Jadi bagaimana kau tau? Orang itu menutupi semua wajahnya. Ah, Apa kau sudah tau saat kita melihat jenazahnya?" Teo tersenyum tipis mendengar perkataan dari Theresa, ia menggeleng kan kepalanya sebagai tanda kalau bukan itu jawabannya "Lalu apa?"

Teo pun perlahan mengarahkan jarinya dan menunjuk ke arah matanya "Mata orang itu, aku mengingat matanya. Pada awalnya aku memang ragu kalau itu adalah orang yang sama, tapi, aku ingat kalau aku bukan berada di dunia ku sih, jadi aku pikir sesuatu yang seperti itu memang ada, di tambah Nona Cattalina bilang kepadaku kemarin kalau ia merasakan sesuatu yang aneh pada orang itu, karena Nona Cattalina sudah sangat penasaran, ia pun meminta sesuatu yang terdengar mustahil." Cattalina tertawa terpaksa saat mendengar itu dari Teo "Hehe, maaf." Teo hanya menghela nafas mendengar permintaan maafnya, lalu ia kembali berbicata "Ia memintaku untuk diam-diam memeriksa orang itu. Tapi beruntungnya aku saat itu Theresa memintaku untuk melihat orang itu, dan di akhir cerita, aku memastikan kalau luka yang aku buat itu benar ada atau tidak di kepala orang itu. Karena itu aku menyimpulkan kalau orang itu sudah tewas." kesimpulan Teo membuat mereka berdua terdiam, Theresa hanya memijat keningnya seakan sedang mengingat sesuatu, Cattalina pun bertanya kepada gurunya "Guru, apa memang ada sihir semacam itu?"

Theresa terdiam dan masih terus memijat keningnya itu, ia terlihat berusaha keras untuk mengingat sesuatu, namun sayang hasilnya nihil "Aku tidak ingat, untuk saat ini aku akan bicara dengan Pak Lutin tentang ini, kalian jangan bicarakan ini ke siapapun, meskipun itu keluarga kalian, mengerti?"

"Baik!"

Setelah diskusi yang tidak singkat namun tidak panjang juga, akhirnya mereka kembaki lagi ke sekolah dengan sihir teleportasi milik Theresa. Mereka berteleportasi ke salah satu menara yang ada di sekolah "Tempat ini…"

"Menara sekolah, aku tidak mau menggunakan energi sihir ku terlalu banyak, ditambah sekarang keadaanya sedang seperti ini."

"Memangnya berpengaruh? Bukannya energinya keluar saat berpindah tempat saja?" tanya Teo

"Untuk pengetahuan kalian, kalau kalian menggunakan sihir teleportasi, kalian akan membuat lingkaean sihir di tempat kalian berpijak, itulah yang membuat energi sihir kalian terpakai. Lalu, secara otomatis juga kalian membuat lingkaran sihir di tempat yang kalian tuju, dengan begitu kalian mengeluaekan energi sihir 2 kali, kan? Itu pemborosan energi, Kalian paham?" jelas Theresa kepada Teo dan Cattalina.

"Oh, jadi guru memakai menara ini supaya guru mengeluarkan energi sihir guru sekali saja?" tanya Cattalina yang memastikan.

"Tepat sekali. Tapi untuk membuat lingkaran sihir seperti di menara ini memakan waktu banyak sih, jadi tidak bisa di buat dengan mudah." jelasnya lagi. Sesampainya mereka di bawah, Teo diminta untuk kembali ke penginapan oleh Cattalina, guru Theresa juga berkata kalau ia akan memberitahukan mereka jika ia memiliki kabar tentang orang dari organisasi kegelapan yang hidup kembali. Teo hanya menuruti perkataan Cattalina, setelah melihat mereka berdua pergi, Teo juga langsung kembali ke penginapan.

Teo melihat beberapa murid sedang berkumpul di luar dengan seorang laki-laki dengan kacamata yang sepertinya dia adalah seorang guru. Karena penasaran apa yang mereka lakukan, ia pun berhenti dan melihat apa yang mereka lakukan untuk menambah informasinya tentang dunia ini. Diantara mereka, Teo melihat murid dengan warna seragam yang berbeda. Terlihat beberapa murid berseragam biru menjaga jarak dengan murid berseragam putih, seperti ada tembok yang memisahkan mereka. Mereka hanya berbicara dengan seragam yang sama, bahkan saat guru meminta berbaris pun mereka memberi jarak satu sama lain "Baiklah, perhatian semuanya. Sebenarnya hari ini kita dilarang untuk keluar dari sekolah karena kejadian pagi hari, tapi saya sudah mendapat izin, karena itu tolong tunjukan hasil yang terbaik di ujian hari ini." ucap guru itu.

"Baik!" sahut para murid dengan semangat mereka.

Saat menatap murid-muridnya, Teo merasakan kalau tatapannya yang diberikannya kepada murid-muridnya berbeda, terutama kepada murid dari kalangan bawah, ia terlihat meremehkan mereka. Saat ujiannya dimulai pun, kalangan bangsawanlah yang memulai ujian terlebih dahulu "Hari ini, Saya akan menguji kekuatan sihir 'Fire ball' kalian. Itu adalah sihir serangan dasar yang seharusnya sudah bisa kalian kuasai. Pertama yang akan memulai ujianya adalah Noah von Fleure."

Seorang laki-laki dengan raut wajah yang cukup dingin maju ke depan, ia mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke depan "Baiklah Noah, mulai."

"Fire ball." ucapannya begitu tenang, namun bola api yang dikeluarkannya cukup kuat dan menimbulkan ledakan cukup besar sampai targetnya pun lenyap. Semua murid yang ada di sana kagum dan terpukau melihat sihir yang di keluarkannya "Sihir yang sangat baik, Noah, Keluarga Fleure memang tidak mengecewakan ya. Ah, Elise. Tolong bawakan orang-orangan sawah di gudang, seseorang tolong temani dia."

Para bangsawan itu tertawa mengejek saat guru memerintah murid dari kalangan bawah untuk mengambil target yang baru kecuali anak bernama Noah itu, ia hanya memalingkan wajahnya saat gurunya memerintahkan murid bernama Elise.

"Teo." tiba-tiba, Zack memanggilnya, ia berjalan menghampiri Teo.

"Oh Zack, ada apa?"

"Sedang apa kau disini?"

Teo tidak menjawabnya, ia hanya menoleh kembali ke arah murid-murid yang sedang ujian itu "Ah, begitu. Tidak mengenakan melihat mereka ya."

"Begitulah." Teo pun duduk di tanah dan terus melihat mereka. Gadus bernama Elise dan juga temannya pun kembali membawa orang-orangan sawah yang akan di jadikan target, mereka juga diminta untuk memasang target itu dengan menancapkannya ke tanah.

Murid selanjutnya pun di panggil oleh guru itu. Zack melihat guru itu dengan wajah yang cukup terkejut "Ada apa?" tanya Teo.

"Guru itu, itu adalah guru Norman, dikenal guru paling berbakat. Kemampuannya satu tingkat dibawah Nona Theresa, dia guru yang luar biasa. Sayangnya…" Zack tiba-tiba berhenti berbicara, ia malah membuang nafasnya dan ikut duduk di samping Teo.

"Ada apa?"

Ia terlihat tidak ingin mengatakannya, lebih tepatnya ia tidak enak untuk mengatakannya. Meski begitu, Teo tetap meminta Zack untuk mengatakan saja "Katakan saja." ucapnya.

Zack membuang nafasnya "Guru itu… tidak menyukai murid dari kalangan bawah." ucapan Zack tidak membuat Teo terkejut, karena sejak awal Teo sudah tau kalau guru itu memang tidak menyukai murid dari kalangan bawah.

"Aku tau, siapapun juga bisa melihat itu kan?" ucap Teo.

*Booom!*

Murid selanjutnya juga mengeluarkan kekuatan yang luar biasa, wajahnya terlihat begitu sombong saat menghancurkan target latihan, ia tertawa dan berkata kepada kalangan murid bawah "Kalian tidak akan bisa seperti itu, lebih baik kalian jadi petani atau pedagang saja."

"Apa yang kau katakan! Kami pasti bisa menjadi ahli sihir!" teriak gadis bernama Elise.

Ucapannya membuat murid-murid dari kalangan bangsawan tertawa keras dan mengejek kalangan bawah dengan begitu puas "Kalian semua hentikan!" ucap Noah, ia mendekat ke arah murid yang mengejek kalangan bawah "Tu-Tuan Fleure, tapi mereka–."

"Aku bilang hentikan! Luis von Cruiel." ucapan Noah sangat tegas sampai membuat Luis mundur beberapa langkah dan membuatnya menunduk "Baiklah." Luis pun kembali kepada teman-temannya, ia berjalan sambil melirik kebelakang dengan tajam. Sementara Noah, ia membungkukan tubuhnya kepada murid-murid kalangan bawah itu dan meminta maaf kepada mereka atas kelakuan Luis dan yang lainnya "Maafkan kami atas perlakuan kami yang tidak pantas, tidak seharusnya bangsawan merendahkan kalian seperti itu, tolong maafkan kami." permintaan dari kaum bangsawan itu membuat para murid dari kalangan rendah sedikit gugup menanggapinya. Teo yang melihatnya juga sedikit terkejut kalau orang itu berbeda dengan yang lainnya "Ah, sudah kuduga dia akan melakukannya." ucap Zack yang sepertinya tahu sesuatu tentang anak bernama Noah itu.

"Sepertinya kau juga mengenalnya."

"Tentu saja, hampir semua orang di ibukota juga tahu siapa dia dan juga keluarganya. Noah von Fleure, salah satu anak berbakat di sekolah sihir ibukota Loriene, keluarganya juga bangsawan besar, mereka punya wilayah lebih luas daripada bangsawan lain, salah dari 3 bangsawan besar di kerajaan Lumenia. Wajar saja kalau banyak orang gugup bicara dengan orang itu, kan?" penjelasan singkat Zack tentang Noah dan keluarganya membuat Teo mendapatkan sedikit info tentang bangsawan di kerajaan Lumenia. Di kerajaan Lumenia, terdapat 3 keluarga bangsawan yang paling berpengaruh di kerajaan ini, salah satu dari keluarga itu adalah keluarga Fleure. Keluarga itu berpengaruh dalam penjaga sihir pada kerajaan ini, dengan kata lain para ahli sihir yang ada di kerajaan Lumenia kebanyakan berasal dari Keluarga Fleure.

"Oh iya, ada satu lagi, mungkin ini sedikit rahasia." ucap Zack yang sepertinya masih memiliki informasi tentang Noah.

"Apa itu?"

Zack melihat sekelilingnya sebelum mengatakan itu, lalu ia pun berbisik kepada Teo "Sebenarna anak itu berubah karena penyihir mawar."

"Penyihir mawar?"

Zack tersenyum sambil menganggukan kepalanya, sebuah informasi yang tidak terduka di dapatkan oleh Teo "Siapa penyihir mawar?" tanya Teo yang sedikit penasaran

"Dulu, setahun yang lalu, Noah tidak seperti sekarang, dulu Noah juga tidak suka dengan rakyat jelata. Lalu…"

*Satu tahun yang lalu.*

"Rakyat jelata seperti kalian, tidak pantas berada di tempat ini. Kalian hanya beban di sekolah ini." ucap Noah dengan sangat angkuh kepada para murid kelas bawah. Saat ini, murid bangsawan dan murid kelas bawah sedang berdebat siapa yang lebih berhak untuk menggunakan halaman sekolah untuk menjadikannya tempat berlatih mereka karena sebentar lagi seluruh murid kelas 1 akan menghadapi pertandingan dengan sekolah dari kerajaan lain.

Murid kelas bawah yang menolak untuk pergi dari tempat itu karena mereka lah yang mendapat izin lebih dulu dari kepala sekolah untuk menggunakan tempat itu. Namun, kelas bangsawan yang di pimpin oleh Noah memaksa kelas bawah untuk pergi dari halaman sekolah dan memaksa mereka untuk mundur dari pertandingan bulan depan.

"Kami tidak mau! Kami sudah mendapat izin dari kepala sekolah, kami tidak akan pergi!" teriak murid laki-laki dari kelas bawah dan tentunya mendapat dukungan dari semua murid dari kelas bawah.

"Kalian hanya beban! Lebih baik kalian pergi dan mundur dari pertandingan, karena pasti kalian hanya akan mempermalukan nama sekolah, kan? Teman-teman?" ucap Noah mengejek semua murid kelas bawah yang ada disana.

"Benar! Hidup Tuan Fleure!" teriak Luis, lalu ucapannya diikuti oleh seluruh murid kelas bangsawan.

"Jangan bercanda!" balas salah satu murid dari kelas bawah dengan berteriak.

Kerusuhan di halaman depan sekolah pun terjadi dan membuat kedua belah pihak berkelahi dan bersiap mengeluarkan sihir untuk menyerang satu sama lain. Para penjaga yang mencoba menghentikan mereka, gagal dan mencoba memberitahu para guru, meski begitu mereka tidak sempat untuk membawa para guru karena sihir serangan dari kubu bangsawan sudah di lepaskan ke arah kubu kelas bawah.

"Rasakan ini!" teriak Luis yang mengeluarkan sihir lebih dulu, namun…

*Brrrrt! Booom!*

Petir tiba-tiba menyambar di tengah-tengh mereka dan di susul ledakan yang besar sampai membuat mereka mundur dari tempat mereka berdiri "Kalian semua! Hentikan!" Sosok dua gadis dengan suara yang tidak asing di telinga mereka terdengar dan muncul di tengah diantara dua kubu "Kakak, kamu akan dimarahi mama loh habis ini." ucap gadis yang ada di sampingnya.

"Itu biar kakak yang menanggungnya, Jangan di pikirkan."

Semua murid yang ada disana terkejut luar biasa saat melihat dua gadis yang sedang mengarahkan tongkat sihirnya ke kedua kubu kelas itu "Oy! Apa yang kau lakukan! Menyingkir dari sana!" teriak Luis

"Anda yang harus diam, Tuan Cruile! Apa anda tidak malu dengan kelakuan Anda ini? Anda seorang bangsawan!" kata Cattalina dengan tegas.

"Kau tidak tau apa-apa! Menyingkirlah!"

"Tidak akan!" Penyihir mawar itu menolak untuk menyingkir dari sana. Hasilnya, Luis yang kehilangan kesabarannya langsung menyerangnya dengan sihir bola api nya.

"Elemen tanah, Pelindung terkuat: Earth Wall!" dinding yang dibuat Penyihir mawar itu berhasil menahan serangan. Luis semakin jengkel dengan gadis itu, ia langsung memerintahkan seluruh bangsawan untuk menyerang Penyihir mawar karena dengan alasan sudah berkhianat dari mereka. Tentu alasannya tidak kuat untuk menggerakan para bangsawan, namun ada beberapa juga yang langsung menyiapkan sihir mereka untuk menyerang Penyihir mawar "Elemen petir, kejutan cahaya: Shock bolt!"

"Aaaaaaaaaaagh!" sambaran petir membuat mereka gagal mengeluarkan sihir mereka, tubuh mereka tidak bisa di gerakan, sekujur tubuh mereka kaku dan perlahan, mereka tidak bisa menopang tubuh mereka sampai akhirnya mereka tumbang "Jangan coba-coba serang Kakak ku ya, bodoh." ucap gadis yang berada di sampingnya sambil menatap jijik para bangsawan.

"S-Sial!" Luis kembali mencoba bangkit dan mengarahkan tangannya kepada penyihir mawar, ia mencoba mengeluarkan sihirnya lagi, namun, Noah menghentikannya dengan menahan tangan Luis "T-Tuan Fleure." Noah menggelengkan kepalanya sebagai tanda untuk menghentikan tindakannya.

"Nona. Tolong pergi dari sini." ucap Noah dengan wajah dinginnya.

"Tidak bisa, Anda lah yang harusnya pergi dari sini, Tuan Fleure." balas Penyihir mawar sambil terus mengarahkan tongkat sihirnya kepada Noah.

"Jangan bersikap seperti pahlawan. Kita para bangsawan lebih berhak menggunakan tempat ini, jika anda memihak kepada rakyat jelata itu, kenapa anda tidak bawa pindah saja hewan-hewan itu?" ucapan Noah membuat semua murid dari kelas bawah yang ada di sana terpancing.

"Tarik ucapanmu!" teriak salah satu dari mereka lalu mengeluarkan sihirnya. Namun di saat yang sama Adiknya mengeluarkan sihirnya elemen petirnya, ia membuat orang itu mengalami hal yang sama seperti para bangsawan yang sebelumnya ia serang "Sekali lagi ada yang bergerak akan kubuat seperti dia, kalian paham?" Adiknya menatap mereka dengan tajam agar mereka mengerti kalau ia benar-benar serius dengan itu.

"Tuan Fleure, apakah anda tidak malu dengan tingkah anda sekarang? Anda adalah penerus keluarga Fleure, seharusnya anda malu dengan apa yang anda lakukan sekarang!"

"Nona, aku punya alasan yang kuat untuk itu. Bulan depan kita akan menghadapi kompetisi sihir dengan kerajaan lain, karena itu kami lebih membutuhkan latihan daripada mereka. Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh mereka, selain mempermalukan nama sekolah?" ucapan Noah sekali lagi membuat murid-murid kelas bawah marah. Namun, Adik dari penyihir mawar itu memperingatkan mereka lagi dengan tatapannya.

"Begitu, jadi ini tentang pertandingan." Penyihir mawae itu tersenyum tipis melihatnya berkata seperti itu "Kekanak-kanakan sekali ya, Tuan Fleure." Penyihir itu pun tertawa kecil.

Tentu Noah tidak terima di bilang kekanak-kanakan, ia langsung membentak penyihir itu "A-Apa yang kau katakan! Pertandingan itu bukan kekanak-kanakan!"

"Aku tidak membicarakan soal pertandingannya, Tuan Fleure. Tapi ini tentang anda, Tuan Fleure." Penyihir itu berjalan perlahan mendekati Noah sambil terus berbicara kepadanya "Sebagai bangsawan terhormat, kita harus memberi contoh kepada kalangan bawah, bukankah sejak kecil kita sebagai bangsawan sering di beritahu seperti itu? Seorang bangsawan besar seperti Anda pasti sering di beritahu itu sejak kecil, kan?" Penyihir itu semakin mendekatinya, lalu ia pun berbisik di telinga Noah "Apa mungkin anda hanya mendengarkan orang yang memuji Anda?"

Ucapannya tentu membuat Noah marah besar "Sialan kau! Bangsawan rendahan sepertimu akan terkena akibatnya!"

"Oh maafkan saya, sepertinya saya berlebihan." ucap Penyihir dan tertawa mengejek setelahnya "Tapi, Saya ragu kalau anda akan mendapat dukungan kali ini dan Saya yakin keluarga Anda sendiri juga tidak akan membela Anda bila memberi ancaman kepada keluarga Saya. Lebih baik anda berhenti sekarang sebelum anda terkena masalah lebih jauh lagi, Noah von Fleure."

"Diamlah kau!" emosi Noah terpancing karena kata-kata dari Penyihir itu sampai membuat ia melemparkan sarung tangannya ke arah penyihir itu. Seluruh murid dan penjaga yang ada disana tidak percaya melihat Noah melemparkan sarung tangannya itu. Karena itu adalah tanda dari Noah untuk Penyihir mawar kalau ia menantangnya untuk melakukan duel "Penyihir sialan! Terima tantanganku dan akan kubuat kau menyesal telah meremehkan ku!"

Penyihir mawar itu menghela nafas berat, ia pun mengambil sarung tangan milik Noah yang jatuh ke tanah "Sepertinya anda benar-benar serius. Baiklah, jika itu kemauan anda."

Keadaan di halaman sekolah semakin memanas, bukan antara kubu bangsawan dan kubu kalangan bawah. Namun antara Noah von Fleure dan penyihir mawar, melakukan duel di depan halaman sekolah.

***

"Lalu, penyihir mawar itu melawan Tuan Fleure dengan begitu singkat. Pertahanan yang luar biasa dan serangannya membuat Tuan Fleure kewalahan. Penyihir mawar itu pun memenangkan duel dan ia ingin para murid kelas bawah yang sudah mendapat izin menggunakan halaman sekolah itu, sementara para bangsawan berlatih di tempat lain. Yah, jujur itu pertarungan yang sangat luar biasa, semua murid kagum dengannya, dia di sebut penyihir mawar karena setiap sihir yang di gunakannya selalu di tumbuhi bunga mawar." ucap Zack yang sedang menceritakan tentang penyihir mawar itu.

"Kedengarannya orang yang luar biasa, lalu kenapa dia bisa berubah? Bukankah seharusnya semakin benci karena sudah di kalahkan?" tanya Teo yang merasa ada yang aneh dari ceritanya.

Zack tertawa kecil, lalu ia tersenyum "Itu karena Tuan Fleure menyukai penyihir mawar. Setelah duel itu, Tuan Fleure di rawat oleh penyihir mawar di ruang kesehatan sekolah. Aku tidak tau percakapan apa yang mereka lakukan, akan tetapi keesokan harinya, ia selalu bersikap baik dan perhatian dengan Penyihir mawar dan juga murid-murid kelas bawah yang di lindungi penyihir mawar saat masalah itu terjadi. Begitulah, bahkan sampai sekarang juga dia selalu mengejar penyihir mawar, sang pelindung kalangan bawah." ucap Zack yang mengakhiri ceritanya tentang Noah von Fleure yang berubah karena seorang gadis yang di juluki penyihir mawar.

Informasi tambahan tentang sosok yang tidak di kenal oleh Teo pun di dapatkan "Cerita yang menarik. Apa penyihir mawar itu masih bersekolah disini?"

"Tentu saja, dia sama seperti Tuan Fleure yang berada di penyihir tingkat 3, Jadi dia masih ada disini."

Disaat mereka sedang berbicara, para murid yang tadinya sedang melaksanakan ujian kini sudah mulai membubarkan diri, Teo dan Zack yang melihat mereka sudah ingin kembali ke gedung sekolah pun berdiri dari tempatnya "Lalu bagaimana hubungan mereka sekarang?"

"Seperti yang aku bilang, Tuan Fleure terus mengejar penyihir mawar sampai sekarang, artinya Tuan Fleure masih belum bisa mendapatkan hatinya."

"Kasihan sekali, aku akan berdoa untuknya saat di penginapan nanti." ucap Teo lalu di sambut tawa Zack karena mendengar ucapan Teo itu.

Tanpa di sadari oleh mereka Noah berjalan mendekati mereka berdua "Oy, dia kemari."

"Sepertinya Tuan Fleure ingin menitipkan suratnya lagi."

"Eh? Surat apa?"

"Permisi, kau pengawal baru keluarga Blouse ya?" Ia sudah ada di depan mereka dan bertanya kepada Teo tentang pekerjaanya sekarang.

"Ah, um.. Ya, saya pengawal baru keluarga Blouse. Anda perlu sesuatu?"

Noah mengangguk pelan, lalu ia pun melihat sekelilingnya dan mengambil sebuah surat dari kantung seragamnya "Tolong berikan ini kepada Cattalina, katakan padanya kalau aku mengharapkan balasannya, Sampai jumpa." ucap Noah lalu ia langsung berlari kedalam gedung menyusul teman-temannya yang lain.

Teo merasa aneh dengan tingkahnya itu, lalu di saat yang sama juga ia mengingat cerita tentang penyihir mawar yang di ceritakan oleh Zack "Jangan bilang…" Teo menoleh ke arah Zack dengan tatapan datar. Zack hanya tersenyum melihatnya seperti itu, lalu ia berkata "Begitulah, kalau begitu kau saja yang memberikannya, ya. Mungkin kau bisa membujuknya untuk segera membalas surat itu dengan begitu mungkin doa mu akan terwujud."

Teo mengehla nafasnya dan memegangi kepalanya setelah mengetahui siapa sebenarnya penyihir mawar itu "Baiklah, aku akan memberikan surat ini kepada penyihir mawar itu."

To be continue


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C12
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン