アプリをダウンロード
37.5% Dimensi / Chapter 3: 3. Sonargraph, Pusat Dimensi yang Hampir Hancur

章 3: 3. Sonargraph, Pusat Dimensi yang Hampir Hancur

Kami telah tiba di Balagraph (pusat portal) yang ada di Getograph (Dimensi Bumi). Letaknya persis di taman kota. Setahuku, di taman kota tidak ada tempat semegah ini ditambah lagi dengan jejeran portal yang warna - warni.

"Darimana bangunan ini berasal? Ini taman kota, bukan?" tanyaku heran.

"Aku akan menjelaskan soal bangunan di dunia dimensi. Jadi, di dunia dimensi, bangunan yang didirikan tumpang tindih dengan bangunan di dunia manusia. Misalnya ruangan putih dimana aku pingsan tadi tidak ada di dunia manusia yang sebenarnya. Ruangan itu hanya ada di dunia dimensi. Sehingga manusia tidak dapat melihat maupun menggunakan ruangan tersebut," jelas Olivia.

"Lalu bagaimana cara berpindah dari dimensi yang satu ke dimensi lainnya?" tanyaku.

"Portal masing - masing dimensi memiliki warna yang berbeda - beda.

-Matahari (Sonargraph) diwakili warna jingga

-Merkurius (Nirograph) diwakili warna kuning

-Venus (Hotagraph) diwakili warna hitam

-Bumi (Getograph) diwakili warna hijau

-Mars (Retograph) diwakili warna merah

-Jupiter (Macrograph) diwakili warna cokelat

-Saturnus (Ringograph) diwakili warna emas

-Uranus (Divergraph) diwakili warna biru muda

-Neptunus (Sotagraph) diwakili warna biru tua

-Pluto (Dwarfograph) diwakili warna abu - abu

Dan jika ingin berpindah dimensi, tinggal masuk ke dalam portal yang sesuai," jelas Olivia.

"Sudah siap?" tanya Olivia.

"Aku izin orang tuaku dulu. Aku juga belum bawa perbekalan," ucap Lucky.

"Jika ingin izin orang tua silahkan. Kalau masalah perbekalan akan aku urus di Sonargraph (Dimensi Matahari) nanti," ucap Olivia.

Lucky, Sierra, Jovan, dan Leonna pulang untuk meminta izin kepada orang tua mereka masing - masing. Sedangkan aku tetap di tempat sambil menunggu mereka.

"Kamu tidak minta izin?" tanya Olivia kepadaku.

"Tidak, orang tuaku sudah tiada. Mereka meninggal saat umurku 7 tahun dan sekarang aku hidup sendirian di rumah," jelasku.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih," ucap Olivia.

"Tidak apa - apa. Itu kan sudah kejadian lama," ucapku.

"Aku pernah lihat di TV atau media lainnya, kebanyakan peri mempunyai sayap dan bisa terbang. Apakah itu benar - benar ada?" tanyaku.

"Itu sudah pasti ada. Peri seperti kami memiliki sayap saat mereka sudah menguasai ilmu sihir terbang. Tapi sayapku hilang sejak Muris mematahkannya," jelas Olivia.

"Apa tujuan makhluk itu? Apakah dia ingin menghancurkan peradaban?" tanyaku balik.

"Akan aku jelaskan nanti. Mereka sudah tiba disini. Sebaiknya kita bergegas," ucap Olivia.

Mereka diizinkan oleh orang tua mereka dengan alasan liburan dari sekolah. Kami pun mengikuti arahan Olivia. Tujuan kami adalah ke Sonargraph (Dimensi Matahari), yaitu portal jingga.

Satu per satu dari kami masuk dan tak lama kemudian, tiba di tempat yang begitu menakjubkan. Tempat ini bahkan jauh dari kata panas. Tempat yang indah, dengan media yang kami pijak sekarang persis seperti tanah di Bumi. Rumput - rumput dan pohon menghiasi tanah yang begitu subur. Jika dipikir secara logis, tidak mungkin matahari dapat dihuni. Tapi berkat sihir para peri, matahari dijadikan Bumi kedua.

"Bagaimana? Tempat ini indah, bukan? Ucap Olivia.

"Walaupun tampak mustahil. Kekuatan dan sihir para peri dapat membangun peradaban di setiap dimensi," jelas Olivia.

"Mengapa tempat ini tak panas sama sekali?" tanya Lucky.

"Karena lapisan matahari di dunia dimensi ini dinetralkan sehingga suhu yang seharusnya 6.000°C tidak terasa panas serta tanah dibuat tumpang tindih diatas permukaan matahari supaya tanahnya tidak tenggelam ke dalam matahari. Pencahayaan dari langit juga menggunakan sihir," jelas Olivia.

"Hebat sekali!" ucap Leonna.

"Rupanya portal ini membawa kita ke taman di dekat rumahku. Kalau begitu, jalan kaki saja sudah sampai. Ayo!" ucap Olivia.

Anak - anak sedang bermain - main. Kupu - kupu terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Langit berwarna biru cerah. Bangunan megah dan kokoh didirikan di sepanjang jalan. Lalu, kami berhenti tepat di rumah paling ujung persimpangan.

"Selamat datang di rumahku!" seru Olivia.

Setelah masuk ke lorong rumah, yang dilihat hanya keadaan rumah yang berantakan seperti lama ditinggalkan.

"Maafkan aku. Sejak aku terkurung di Getograph (Dimensi Bumi), tidak ada yang mengurus rumah ini. Makanya, rumahku tampak berantakan. Aku bersihkan terlebih dahulu," ucap Olivia sambil mengarahkan telapak tangannya ke depan.

Seketika, benda - benda yang berjatuhan terangkat dan tersusun di tempat yang seharusnya. Lantai dan dinding yang berdebu bersih seketika. Sepertinya Olivia sedang menggunakan sihirnya untuk membersihkan rumahnya.

"Kamu menggunakan sihir? Keren sekali! Aku juga mau," kagum Lucky.

"Aku mempelajari sihir sejak umur 10 tahun. Setahuku, kita juga bisa mendapatkan kekuatan yang diinginkan melalui laboratorium yang ada wilayah gurun. Recananya, aku akan membawa kalian kesana untuk bertahan di dimensi lain," jelas Olivia.

"Kalau begitu, ayo kita berangkat!" ucap Lucky dengan semangat.

"Kalau begitu, kita siapkan perbekalan terlebih dahulu. Ikuti aku!" ucap Olivia.

Kami menuju ke ruang tamu, duduk sambil menunggu Olivia yang sedang mengambil sesuatu. Ruang tamu bernuansa kerajaan, dibuat dengan warna merah dan biru tua. Ruangannya sangat luas seperti lapangan basket.

"Maaf menunggu lama. Aku bawakan 6 botol pakaian satu set yang instan dan makanan bisa dicari selama perjalanan. Isi 1 botol ada 500 pil, artinya 500 set pakaian," jelas Olivia.

"Teknologi macam apa itu?" tanya Lucky.

"Apa benar ini pakaian? Bagaimana cara memakainya?" tanya Sierra.

"Tekan saja pil itu, lalu akan terbentuk 1 set pakaian," jelas Olivia.

"Ditekan?" ucap Sierra.

Sierra mencoba menekannya. Lalu pil itu berubah menjadi 1 set pakaian.

"Kenapa tidak menggunakan sihirmu saja?" tanya Sierra.

"Aku tidak mempelajarinya sejak aku kecil. Menurutku, sihir untuk menciptakan pakaian tidak terlalu penting. Jadi aku lebih banyak mempelajari sihir lain," jelas Olivia.

"Sabar ya, aku akan menghubungi pemimpin Sonargraph (Dimensi Matahari) terlebih dahulu," ucap Olivia.

Ia meletakkan 2 jari di kepalanya. Sepertinya ia menggunakan sihir untuk berkomunikasi juga. Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Olivia membukanya dan muncul seseorang bertubuh besar, kekar dan tinggi, wajahnya tampan dan terlihat sangat dewasa, ia juga tak memiliki sayap sama seperti Olivia.

"Aku merindukanmu," ucap pria itu sambil memeluk Olivia.

"Aku juga merindukanmu," ucap Olivia balik kepadanya.

"Kisah romantis macam apa ini," bisik Lucky kepadaku sedangkan Sierra merasa ini sesuatu yang manis dan mengharukan.

"Oh iya, perkenalkan ini adalah Aslan, Lucky, Jovan, Leonna, dan Sierra," ucap Olivia kepada pria itu.

"Salam kenal, namaku Erick, teman Olivia sejak kecil. Seperti yang kau lihat, aku peri tanpa sayap sama seperti Olivia. Aku adalah pemimpin Sonargraph, diwariskan oleh ayahku," ucap Erick.

"Jadi kalian adalah 5 manusia yang akan menyelamatkan dimensi? Aku banyak berterima kasih kepada kalian," ucap Erick sambil membungkuk hormat ke arah kami.

"Ada yang ingin aku jelaskan kepada kalian sebelum kalian berjelajah dimensi. Yang pertama adalah tugas kalian, yaitu mengumpulkan semua permata dimensi. Totalnya sekitar 10 buah. Letaknya hanya diketahui oleh pemimpin dimensi itu sendiri. Mereka tidak akan memberimu dengan cuma - cuma. Jadi kalian harus membuat mereka percaya kepadamu dengan tanggung jawab dan kekuatanmu. Buat mereka percaya bahwa kalian adalah orang yang tepat yang dapat menjaga permata itu," jelas Erick.

"Permata itu rupanya seperti apa?" tanya Jovan.

"Bentuknya segi enam beraturan dan setiap permata diwakili oleh warna portal dimensi itu sendiri. Jadi setiap dimensi memiliki 1 permata nya sendiri," jelas Erick.

"Kalau gitu ayo kita mulai dari Sonargraph," ucapku.

"Tidak bisa. Permata di Sonargraph menghilang. Muris sudah mengambilnya. Sudah 5 hari permata itu menghilang. Kami minta tolong kepada kalian untuk mencari 10 permata tersebut sebelum Muris menguasainya. Jika tidak, dimensi akan hancur. Jika kalian sudah menemukan 10 permata itu, kembali lah ke Getograph (Dimensi Bumi) dan letakkan 10 permata itu yang ada di sebuah perpustakaan sekolah," ucap Erick.

"Jika permata sudah diambil dan menghilang, bukannya akan terjadi gempa bumi dan tanah akan hancur perlahan?" ucap Olivia.

"Sampai saat ini, belum terjadi gejala itu. Tapi sepertinya memang akan terjadi kerusakan dimensi secara perlahan," jelas Erick.

"Kalau begitu, aku akan antar kalian ke laboratorium sihir. Kita akan pergi ke gurun. Ikuti aku!" ucap Olivia.

Kami pun mengikuti Olivia. Akan tetapi, secara tiba - tiba aku merasakan getaran yang cukup besar. Saat dilihat, tanah mulai retak dan bergeser serta menciptakan lubang yang perlahan membesar. Seperti yang dijelaskan oleh Olivia dan Erick. Kami harus bertindak secepatnya sebelun Sonargraph hancur tak bersisa.

~ End Chapter 3 ~


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C3
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン