"Hallo."
"Jemput Lily pulang sekarang di kantor, pakai kartuku supaya bisa naik ke lantai atas. Aku tunggu di lobi."
"Siapa Se?" Ada suara lain yang menyambut telinga Angkasa dari seberang sana. Yang membuat Angkasa terkejut adalah suara itu merupakan suara perempuan.
"Angkasa, Tan." Kenapa Sean juga tampak menanggapi itu? Padahal Angkasa dari awal sudah memberitahu Sean untuk segera menjemput Lily. Apa tidak sedikitpun terbesit di otaknya bahwa mungkin Lily sedang kesulitan? Oh, Angkasa tidak percaya hal ini.
"KAK!" Bentak Angkasa geram dengan sikap Sean yang tampak tidak peduli pada Lily yang berstatus pacarnya dan malah peduli dengan seseorang yang sedang bersamanya saat ini.
"Eh iya, ada apa Sa? Lily kenapa?" Angkasa mendesis tidak suka dan langsung mematikan sambungan telepon itu. Tanpa babibu Angkasa kembali menekan lantai dua puluh. Lantai ruang kerja Lily berada.
Jangan lupa vote!