Rena melirik jam yang ada di kamarnya. Sial ini sudah pukul sebelas siang. Rena hendak bangkit namun ia merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya.
Ah, senyaman inikah tidur bersama seorang dalam ranjang yang sama. Bangun kesiangan sampai kepala pusing. Lantas Rena menepuk pipi Doni pelan, untuk membangunkannya.
"Don, bangun dong. Udah siang nih."
Doni meregangkan tubuhnya, lalu perlahan membuka matanya. Lalu menemukan manik Rena yang menenangkan sedang menatapnya. Lantas Doni cepat-cepat mencuri satu kecupan pada bibir Rena.
"Doni udah, udah siang ini. Sana keluar." Doni pun menurut dan melepaskan pelukannya pada Rena.
Rena bangkit dan segera menuju lemarinya untuk mencari kaos kebesaran favoritnya. Tanpa malu mengganti pakaiannya di depan sepupunya itu. Setahu Rena Doni memejamkan matanya, namun Rena salah Doni kini sudah memeluknya lagi dari belakang.
"Berani banget, ngajak nikah nih."
"Doni lepas. Kamu enggak takut apa kalau ayahku lihat kamu di sini semalaman."
Komen yuk say