Panji membawa Arini ke rumah sakit. Reihan dan Panji bahu membahu membawa Arini cepat-cepat ke rumah sakit menggunakan mobil Panji. Selama perjalanan Panji tidak bisa berhenti menangisi Arini yang sudah bersimbah darah di pangkuannya. Arini nampak lemas sekali sekarang.
Terlihat darah dari kepala Arini menetes terus di celana kantor Panji hingga membuatnya basah. Panji cemas sekali sekarang. Dia tidak mengira kalau hari ini adalah hari terburuknya melihat istrinya terluka parah karena habis tertabrak truk.
"Arini kamu harus kuat. Aku yakin kamu wanita kuat."Panji terus menyemangati Arini yang sedang tiduran dipangkuannya. Arini tidak bisa menjawab karena dia juga lemas dan sedang menahan rasa sakit yang luar biasa di tubuhnya terutama bagian kepala.