"Astaga aku ketiduran."Arini baru sadar kalau sedari tadi ketiduran disamping ayahnya.
Saking lamanya dia menangis tadi, dia sampai ketiduran di kamar ayahnya itu. Beruntung ketika di bangun itu Alena dan mamahnya belum pulang. Jadi dia tidak ketahuan oleh mereka.
"Kita sudah pulang dari restaurant. Cepat pergi."Arini menyempatkan untuk membuka handponennya dulu sembari melihat jam berapa. Dia terkejut melihat chat masuk di handponenya yang kurang lebih satu menit sebelum bangun tadi.
Arini cepat-cepat berdiri untuk segera meninggalkan ayahnya. Jujur dia merasa berat sekali ketika hendak meninggalkan ayahnya sendirian. Dia masih ingin berlama-lama menamani ayahnya disana.
Tapi melihat kondisinya belum mendukungnya jadi dia tidak bisa apa-apa sekarang, selain untuk pulang agar tidak terjadi keributan disana. Lagian dia juga sudah berjanji kepada Panji untuk bertemu dengan ayahnya saja dan bukan untuk membuat keributan disana.