Hari demi hari telah lewati Panji, susah senang telah dia lewati. Termasuk susah dalam menjalani kasih dengan wanita. Panji kini dibingungkan dengan kondisi Arini yang kurang sebentar lagi akan melahirkan. Tidak mungkin dia terus memikirkan hubungannya dengan Alena yang sudah kandas kemarin. Kalaupun Alena sedih , itu wajar dan dia juga tidak bisa apa-apa lagi.
"Aku bingung sekali. Tidak mungkin juga aku gini terus. Sembunyi-sembunyi terus dengan Arini. Aku harus memberitahu kepada orangtuaku kalau aku sama Arini sudah…."ucap Panji duduk sendirian di ruang kerjanya sendiri.
Belum selesai bicara, Panji dikejutkan dengan suara nada dering dari handponenya. Mata dan pikiran Panji teralihkan kepada handponennya sekarang.
"Panji, tolong bantuin tante. Sekarang Alena masih sedih sekali karena masih belum terima dengan keadaannya yang sekarang. Dia tidak mau makan beberapa hari ini."pesan dari mamahnya Alena kepada Panji.