Semenjak dokter menyatakan kalau Arini tengah banyak pikiran, Om bambang mulai ikut tidak tenang. Pikirannya selalu terbayang-bayang wajah Arini. dimanapun dia berada, pasti terlintas wajah Arini di kepalanya. Mungkin sekarang ikatan batin sebagai seorang ayah sudah mulai dari dalam dirinya.
Sebelumnya memang dia terus menyangkal apa yang dilontarkan oleh Arini padanya. Tapi semenjak hasil tes DNAnya dengan Arini sudah keluar, dia sudah percaya kalau memang Arini adalah anaknya bersama Sukma dulu yang pernah ditinggalnya. Sebelum tes DNA itu dilakukan juga sudah ada rasa perhatian pada Arini.
"Gimana keadaannya sekarang?"Om bambang tengah istirahat sendiri di dalam ruangan kerjanya.
Di tengah-tengah istirahatnya itu Om Bambang ingin menelepone Arini. Tanpa butuh waktu lama, dia langsung membuka handponenya dan hendak menelpone Dina terlebih dahulu. Karena Arini sampai sekarang tidak memiliki handpone jadi kalau dia ingin berbicara dengan Arini harus menelpone Dina dulu.