Setibanya di rumah, Arini langsung digendong Panji menuju ke kamarnya. Niat awalnya dia hanya ingin menghibur Arini dengan pergi ke taman yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya malah bertemu dengan Om Bambang, yang tidak lain adalah ayah Alena. Dan berujung pada kakinya Arini yang terluka karena didorong wanita selingkuhan Om Bambang. Dia tahu kalau selama ini Arini menganggap Om Bambang adalah ayahnya tapi sayang Om Bambang tidak mengakui Arini sebagai anak karena memang Om Bambang tidak merasa kalau telah mempunyai anak Arini. Kini Arini digendong menuju kamar karena lututnya terluka sehingga kesulitan berrjalan.
"Duduklah disini dulu. Aku ambilkan obat."Panji mendudukkan Arini di tepi kasur. Kemudian dia mengambilkan kotak P3K di laci meja kamarnya.
"Dia memang baik. Luka sekecil ini tapi dia sekhawatir itu."batin Arini sambil memandangi gerak-gerik Panji yang terlihat panik mencari obat.
"Tahan."setelah menemukan kotak P3K, Panji langsung mengobati luka Arini.